MIX.co.id – Indonesia merupakan pasar potensial bagi industri vape atau rokok elektrik. Dengan jumlah pengguna mencapai 4 juta orang – diprediksi jumlahnya akan terus membengkak ke depan – menjadi magnet kuat bagi produsen maupun pelaku bisnis dan turunannya untuk terjun menggarap pasarnya.
SMOPI salah satunya, gerai vape lokal, kepincut untuk mencicipi manisnya market vape di Indonesia.
Menurut Putry Poyz, CEO SMOPI Indonesia, industri vape di Indonesia akan terus berkembang karena konsumen terus mencari produk alternatif tembakau. “Terlebih lagi vape kini sudah menjadi life style, ini yang memicu ceruk pasar vape di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang,” ujarnya di acara soft launching SMOPI yang diadakan di Jakarta, Rabu (18/9).
SMOPI sendiri merupakan mitra resmi Kardinal, produsen rokok elektrik asal Malaysia. Saat ini pemasaran SMOPI masih dilakukan di platform online e-commerce Tokopedia.
Untuk mendekatkan produknya dengan konsumen, sekaligus untuk menetrasi market dan menjangkau semakin banyak konsumen, SMOPI bersiap menggarap market secara offline. Caranya dengan menghadirkan produk berkualitas ke market serta memperkuat jaringan distribusi untuk memasarkan produk dengan membuka gerai atau official store SMOPI di sejumlah wilayah Indonesia.
“Di acara soft launching ini, kami mengenalkan atau mengampanyekan kepada publik agar mereka aware tentang SMOPI,” tutur Putry Poyz. Pihaknya berkomitmen menghadirkan berbagai merk vape berkualitas, baik dari dalam maupun luar negeri, di gerai SMOPI.
SMOPI menawarkan dua produk disposable vape unggulan dari Kardinal, yaitu KS Quik 800 dan KS Quik 2000, dengan pilihan varian nikotin dan bebas nikotin. Kedua produk ini dirancang dengan desain stylish dengan warna-warna yang bisa disesuaikan dengan kepribadian konsumen, mudah dibawa, dan dilengkapi fitur tanpa tombol untuk kemudahan penggunaan.
“SMOPI secara eksklusif menawarkan varian bebas nikotin KS Quik 2000-Zero, yang saat ini hanya tersedia di Indonesia,” kata Putry.
Produk unggulan lainnya, yakni KS Quik 2000, merupakan vape sekali pakai dengan kapasitas besar hingga 2.000 hisapan dan dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang. Fitur ini menjadi keunggulan unik dibandingkan produk vape sekali pakai lainnya di pasaran, yang umumnya memiliki baterai dengan daya tahan pendek dan umur pakai yang lebih singkat. Varian rasa yang ditawarkan seri KS Quik juga bervariasi, dan beberapa diantaranya telah memenangkan penghargaan, yaitu rasa menthol dan rasa shisha.
Menyikapi aturan pemerintah tentang pembatasan akses produk vape kepada anak-anak dan remaja, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024, Putry menegaskan sangat mendukung.
Dukungan tersebut diimplementasikan dengan memberlakukan sistem verifikasi ID sebelum transaksi. Selain itu, SMOPI akan menghadirkan varian KS Lumina dari Kardinal, yang dilengkapi fitur Child Lock untuk mencegah anak-anak mengakses produk ini, di mana pengguna perlu mengetuk port USB sebanyak 5 kali untuk membuka kunci perangkat.
“Inovasi seperti inilah yang membuat kami memilih bermitra dengan Kardinal, karena teknologi yang mereka kembangkan dapat memastikan produk digunakan oleh konsumen yang tepat,” paparnya.
Untuk jaringan pemasaran, SMOPI menargetkan untuk membuka 5-8 gerai di pusat-pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta pada kuartal pertama 2025. Berlanjut ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Bali, Bandung, Medan, dan Makassar.
Selain itu, SMOPI juga akan memperluas lini produk dari Kardinal dan merek-merek lainnya, baik lokal maupun internasional, guna menawarkan lebih banyak pilihan vape berkualitas bagi konsumen.
Saat ini, produk KS Quik 800 tersedia dalam 12 varian rasa, KS Quik 2000 dengan 16 varian rasa dengan harga Rp 180.000, dan KS Quik 2000-zero varian non nikotin. “SMOPI juga akan segera meluncurkan produk unggulan Kardinal, yaitu KS Lumina yang akan mulai tersedia pada bulan November 2024,” tandas Putry Poyz. ()