Strategi IndiHome UseeTV Demi Eksis di Industri Pay TV

Perubahan perilaku pemirsa dalam mengkonsumsi media rupanya tak hanya mendisrupsi media tradisional seperti TV, radio, maupun cetak. TV berbayar (pay TV) pun turut terkena “getah”-nya. Terbukti, selain penetrasi pasarnya yang lamban bertumbuh, sejumlah pemainnya pun ikut berguguran. Sebut saja Astro yang berganti nama Aora TV dan berubah kembali menjadi Orange, yang belakangan akhirnya menutup siarannya. Paling anyar, NextMedia milik Emtek Group telah resmi mengumumkan penutupan layanannya pada akhir Agustus 2019 ini.

Lambannya penetrasi pasar TV berbayar di Tanah Air juga dirasakan IndiHome UseeTV. Dikatakan Executive General Manager Divisi TV Video Telkom A.A. Gede Mayun Wirayuda, ada dua tantangan utama yang harus dihadapi para pelaku di industri pay TV. Tantangan pertama adalah uniknya pasar Indonesia, di mana konten Free to Air (FTA) atau TV tak berbayar sangat bagus.

FTA merupakan salah satu faktor yang membuat TV berbayar tumbuhnya lambat. Sebab, ada sejumlah program yang bagus yang justru tayang di FTA karena mereka sudah punya hak izin tayangnya. Ini unik dan hanya terjadi di Indonesia,” ucapnya pada hari ini (30/7), di Jakarta.

Tantangan kedua adalah kehadiran platform OTT (Over the Top), yakni layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia yang beroperasi melalui jaringan internet. Di antaranya, Facebook, Twitter, Youtube, Viber, dan sebagainya. Belum lagi, layanan streaming seperti Iflix, Netflix, hingga Hooq, yang belakangan makin digandrungi.

Saat ini, platform OTT tidak hanya layanan distribusi, melainkan sudah fleksibel dan telah masuk ke produksi konten, bahkan lebih luas lagi. Bagi pelaku bisnis yang tak mampu menghadapi kedua tantangan itu, maka tidak akan mampu bertahan,” tutur Mayun, yang menyebutkan bahwa saat ini pelanggan lndihome UseeTV telah menjangkau Iebih dari 1,5 juta pelanggan dan telah tersebar di lebih dari 300 kota di seluruh Indonesia.

Sejumlah strategi pun dilancarkan TV berbayar milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu guna menghadapi tantangan tersebut. Salah satunya adalah memproduksi konten lokal premium yang edukatif, positif, dan inspiratif. Artinya, layanan lndiHome UseeTV tidak hanya terfokus pada berbagai kanal internasional premium, tetapi juga menyuguhkan lima kanal lokal premium.

Lima kanal ini dirancang dan diproduksi secara inhouse oleh tim kami. Tim inhouse production kami memproduksi hampir 80% program yang tayang di lima kanal inhouse ini dengan kualitas High Definition. Kelima kanal lokal ini adalah UseePrime, UseePhoto, UseeSports, idKU Channel, dan Ruang Trampil,” ungkap Mayun.

Dalam kurun waktu yang relatif singkat, dituturkan Mayun, kelima kanal inhouse lndiHome UseeTV telah direspon positif oleh penonton. Terbukti, berdasarkan data analytic, kanal lokal tersebut berhasil menempati peringkat rata-rata Top 25 di antara lebih dari 200 kanal lain yang ada di lndiHome UseeTV.

Strategi lainnya adalah menghadirkan layanan digital sekaligus berkolaborasi dengan sejumlah platform OTT maupun streaming, sehingga mudah diakses melalui layar ponsel. Di antaranya, menghadirkan aplikasi UseeTVGo, Maxstream, Dona, Hooq, dan iFlix.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)