Tahun 2015 lalu, total investasi sektor pariwisata di Tanah Air menyentuh US$ 1.049,07 juta. Dari angka itu, investasi asing atau penanaman modal asing mencapai US$ 732,46 juta. Itu artinya, dua kali lipat dari angka investasi dalam negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang hanya US$ 316,61 juta.
Fakta itu menunjukkan bahwa sektor pariwisata atau hospitality di Indonesia menjadi bisnis yang sangat seksi bagi investor asing maupun lokal. Tak mengherankan, jika pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata tampak agresif menggenjot sektor pariwisata pada tahun 2016 ini.
Antara lain, lewat strategi destination branding dari berbagai kota yang ada di Indonesia. Terutama, sepuluh destinasi prioritas, yakni Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika Lombok, Pulau Komodo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.
Sementara itu, pada kuartal pertama (Q1) 2016, nilai realisasi investasi pariwisata menembus US$ 268,48 juta, dimana investasi asing berkontribusi 95,5% dan investasi dalam negeri mencapai 4,5%. Dengan nilai itu, artinya realisasi investasi pariwisata Q1 2016 mengalami pertumbuhan 17,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Diungkapkan Kepala Bidang Investasi Usaha Pariwisata Kementerian Pariwisata Hengky Manurung, "Guna mencapai target realisasi investasi pariwisata di 2016, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Sphere Conference kembali menggelar yang kedua kalinya kegiatan Hospitality Investment Conference Indonesia (HICI) pada 28-29 April 2016 di Raffles Jakarta."
Ditambahkan Hengky, HICI menjadi salah satu strategi yang efektif dalam mengkomunikasikan sekaligus memasarkan destinasi pariwisata kepada para investor. "Sebab, pada event HICI, tak hanya para konsultan yang hadir. Namun, para pelaku bisnis dan owner yang bergerak di bisnis hospitality juga hadir. Pada kesempatan itu, kami menawarkan kepada para investor untuk berinvestasi maupun meningkatkan investasi mereka di sejumlah destinasi pariwisata di Indonesia," papar Hengky, yang mengatakan bahwa HICI akan terus di gelar ke depannya.
Pada HICI 2016, para pemain kunci dalam industri perhotelan turut hadir. Sebut saja, Accor, Archipelago International, Artyzen Hospitality, Batiqa Hotels, C9 Hotelworks, Cachet Hotel Group, Carlson Rezidor Hotels Group, Mantra Group, Melia Hotels International, New Market International, Oakwood Asia Pacific, Plateno Group, Pontiac Land Group, PT Panorama Land Development, Raffles Jakarta, Red Planet Indonesia, Silverneedle, Tauzia Hotel Management, Topotels, UBIQ Global Solutions, Wyndham Hotel Group, YWS Design, Zest Hotels, dan sebagainya.
Ditambahkan Chu Wee Phong, Ketua Sphere Conference, "Suatu kehormatan bagi kami untuk terus dapat mendukung Kementerian Pariwisata sejak HICI 2015. Kami akan lanjutkan hubungan baik ini. Bahkan, menjadi andalan atau sebuah platform bagi pemimpin senior perhotelan untuk bertemu dan bertukar pikiran dengan sesama pelaku bisnis perhotelan."