Strategi Komunikasi Sasa di Pasar Food & Seasoning

Fenny Kusnaidy, Brand Group Manager PT Sasa Inti

Pasar food & seasoning di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Nilai bisnisnya pun makin menggiurkan. Legitnya bisnis food & seasoning ditandai dengan massifnya sejumlah pemain raksasa yang bertarung di sana. Sebut saja, Sasa, Indofood, Unilever, Ajinomoto, hinga Kobe.

Sebagai pelopor pasar bumbu di Indonesia, merek Sasa telah hadir di Indonesia sejak 1968. Berawal dari produk penyedap rasa, kini merek keluaran PT Sasa Inti tersebut telah memiliki aneka item produk di enam kategori, yakni MSG, kaldu, tepung bumbu, bumbu instan, saus & sambal, serta santan.

Dikatakan Brand Group Manager PT Sasa Inti Fenny Kusnaidy, Sasa menyadari bahwa kepraktisan dan kecepatan menjadi kebutuhan konsumen terutama konsumen urban yang memiliki mobilitas tinggi. Tren tersebut terjadi juga pada kebiasaan memasak di konsumen Indonesia. Saat ini misalnya, ibu-ibu muda dan millennial ingin yang serba praktis dan cepat dalam proses memasak.

“Oleh karena itu, Sasa berusaha untuk memahami keingian konsumen untuk menyajikan hidangan terbaik mereka melalui produk food & seasoning siap saji lezat berkualitas. Kami percaya bahwa dengan bahan yang tepat dan berkualitas, siapa saja bisa menjadi chef yang hebat bagi diri dan keluarganya. Dan, semua produk Sasa dirancang untuk menghadirkan dan meningkatkan cita rasa pada makanan apapun dengan jaminan kepuasan. Sasa membahagiakan konsumen melalui perut” tuturnya.

Setelah sukses dengan produk penyedap rasa, Sasa pun mengembangkan porto folio produknya ke berbagai kategori non-MSG, yang juga menggunakan merek Sasa. Mulai dari produk kaldu yang diluncurkan pada tahun 80-an, tepung bumbu serta saus yang dirilis pada tahun 90-an, bumbu siap saji yang dihadirkan pada tahun 2000-an, dan santan yang diperkenalkan pada tahun 2016. Paling anyar, pertengahan 2018 lalu, Sasa melakukan inovasi dengan meluncurkan produk bubuk santan plus bumbu dengan tiga varian Rendang, Opor dan Lodeh. Produk tersebut merupakan pionir di pasar seasoning di Indonesia.

Guna memperkenalkan rangkaian produk non-MSG-nya itu, Sasa menggelar strategi komunikasi terintegrasi dengan mengusun pesan “Sasa Melezatkan!”. Mulai kanal komunikasi pun dimanfaatkan. Di lini atas (Above the Line), Sasa menggunakan TV Commercial berupa loose spot maupun sponsorship program (built in branding di dalam program TV). Media konvensional seperti print Ad dan radio pun digunakan Sasa untuk mengkomunikasikan jajaran produk food & seasoning-nya.

“Kami juga menggandeng sejumlah brand ambassador untuk masing-masing produk. Untuk produk santan, Sasa menggunakan Raffi dan Nagita sebagai brand ambassador. Untuk produk tepung, kami menggunakan Bunga Citra Lestari dan anaknya Noah.” ucapnya.

Lebih lanjut Fenny menerangkan bahwa di Below the Line (BTL), Sasa mengandalkan pasukan front liner yang terdiri dari ratusan tim Direct Selling dan Sampling. “Tim tersebut melakukan edukasi konsumen dan Icip-icip ke pasar tradisional dan pasar modern setiap hari dari Senin - Minggu” urai Fenny, yang menyebutkan tim tersebut keliling ke berbagai kota di Indonesia.

Digital, yang notabene menjadi “media”-nya segmen muda dan millennials juga dimanfaatkan Sasa sebagai kanal komunikasinya. “Kami menggelar aktivasi di sejumlah paltform media sosial. Salah satunya, melalui kanal YouTube Kreasi Sasa. Di sana, kami mem-posting berbagai resep yang menggunakan bahan baku dari produk Sasa,” ujarnya.

Strategi lainnya yang dilancarkan Sasa dalam mengkomunikasikan aneka produknya adalah komunitas. “Sejak dua tahun lalu, Sasa memiliki fasilitas istimewa, yaitu Sasa Auditorium. Fasilitas berkapasitas 150 - 200 orang ini menghadirkan dapur ala restaurant. Di Sasa Auditorium, kami menggelar acara memasak untuk berbagai komunitas. Acara ini dihelat secara interaktif dan fun serta dipandu oleh professional Chef Sasa. Acara ini rutin digelar 3-4 kali dalam seminggu,” terangnya.

Selain dapat sharing memasak dengan chef secara gratis serta menikmati makanan yang mereka buat dengan menggunakan bahan baku produk Sasa, komunitas yang ikut serta juga dapat membawa pulang goodie bag dari Sasa. “Cara ikut sertanya cukup mudah. Komunitas yang ingin ikut kelas memasak, cukup dengan mendaftar di website kreasi Sasa,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)