MIX.co.id - Holding BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), resmi menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan mitra dari Korea Selatan, Korea Management Association Consultants, Inc. (KMAC) dan POSCO International Corporation (POSCO), pada Februari ini.
Kerja sama dengan KMAC terkait pengembangan usaha di bidang Bisnis Perkebunan, Energi Baru Terbarukan, dan Pengembangan Green Industrial Cluster.
Sebelumnya, KMAC bersama BAPPENAS dan PTPN III telah menyusun kajian EcoIndustrial Development for GHGs Reduction in Indonesia (pre-FS for Waste to Bioenergy using Palm Oil Waste in North Sumatra).
Sementara itu, kerja sama dengan POSCO-- yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis--bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK, serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.
Penandatanganan MoU yang pertama dilakukan oleh Wakil Direktur Utama PTPN III Denaldy Mulino Mauna dengan CEO KMAC Su-Hee Han, pada 9 Februari 2023, di Seoul. Sementara itu, penandatanganan MoU yang kedua dilakukan pada 10 Februari 2023 di Incheon, dengan SVP POSCO Seung Pyo Hong.
Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menerangkan, “Dalam rangka pengembangan bisnis PTPN Group yang berkelanjutan, PTPN perlu bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global.”
Sebagai tindak lanjut MoU dan Pra Kajian yang telah dilakukan, tambahnya, KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit di KEK Sei Mangkei dengan investor dari Korea Selatan. KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan Green Industrial Cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP) yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan.
“Tahap selanjutnya, setelah dilakukan MoU dengan POSCO, dapat ditindaklanjuti dengan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel serta perdagangan produk hilir kelapa sawit,” terang Denaldy.
Dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga berkunjung ke GS Caltex dan Hyundai Oilbank dalam rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan termasuk Biodiesel & HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) / SAF (Sustainable Aviation Fuel).
Saat ini, PTPN III sedang melaksanakan transformasi bisnis grup usaha menjadi tiga Sub Holding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo sebagai bentuk implementasi Program Strategis Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Transformasi itu bertujuan agar PTPN Group dapat menjadi perusahan kelas dunia yang mempunyai nilai jual dan daya saing di kancah dunia internasional.
Dalam pencapaian menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia dan dikenal masyarakat luas, PTPN melalui Sub Holding PalmCo sedang berproses melakukan Initial Public Offering (IPO) dan ditargetkan dapat melantai di bursa efek Indonesia pada tahun 2023 ini.