Belanja perhiasan emas dan logam mulia emas secara daring menuntut sistem keamanan yang mumpuni, dari keamanan saat bertransaksi, ekspedisi terasuransi, hingga pengecekan autentisitas emas menggunakan pemindaian QR Code. Inilah kunci untuk merevolusi ekosistem investasi emas berbasis digital di Indonesia.
Hal tersebut terungkap pada forum diskusi yang diselenggarakan oleh ORORI Group dan PT Sampoerna Gold Indonesia (PT SGI) di Jakarta pada medio November lalu.
Direktur ORORI Group Triono J. Dawis mengatakan, sejak diperkenalkan pada November 2018, emas menjadi produk unggulan pada situs ORORI.com, termasuk melayani jasa ekspedisi. Namun, tantangan lain muncul ketika ORORI.com mulai menyalurkan logam mulia.
“Pasar jual beli emas yang didominasi oleh mom-and-pop stores memiliki keterbatasan alat untuk mengecek keaslian emas bersegel tertutup,” ujarnya.
Sementara SGI, anak usaha Sampoerna Strategic Group yang bergerak di bidang bisnis logam mulia, menghadirkan Waris, logam mulia dengan sistem keamanan berbasis daring.
“Bagi kebanyakan mom-and-pop stores, cara paling mudah mengecek keaslian adalah dengan menyentuh dan menimbang emas tanpa lapisan penutup apa pun. Itulah mengapa desain kemasan Waris dapat dibuka dan ditutup tanpa takut rusak,” jelas CEO SGI John Aryananda.
Waris dilengkapi teknologi QR Code yang tersemat pada bagian belakang kemasan. Nantinya, katanya, pembeli Waris dapat mengecek keaslian label melalui aplikasi e-mas, kemudian mencocokkannya dengan kode unik yang terukir pada badan emas.
CEO Printera Agus Mulyono mengungkapkan, “Security printing yang baik memiliki ciri tidak dapat dipalsukan, serta dapat dilacak. Secara umum, pemalsuan label dapat dicegah dengan memberikan empat lapisan keamanan, yaitu QR Code, label void, hologram dua warna, dan microporous membrane. Waris memiliki keempat lapisan tersebut.”
Masyarakat dapat memperoleh produk Waris melalui situs ORORI.com atau aplikasi e-mas. ()