Sustainable Tourism Makin Diminati Wisatawan

MIX.co.id – Penggiat pariwisata di seluruh dunia memperingati World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia yang dicanangkan oleh Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO (United Nations World Tourism Organization).

Hari Pariwisata Dunia ini telah diperingati selama lebih dari 40 tahun, tepatnya sejak 27 September 1980. Adapun tujuan hari istimewa itu tersebut yaitu mendorong perkembangan pariwisata di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Lewat momentum tersebut, para pelaku pariwisata dapat berkontribusi dalam mendukung pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism).

Sustainable tourism belakangan menjadi tren global dan banyak wisatawan menaruh perhatian besar terhadap destinasi wisata yang mengusung konsep sustainable tourism.

Hal itu diakui Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo, yang menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan. “Pariwisata berkelanjutan bukan lagi menjadi pilihan, tapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan," ujarnya di acara Wonderful Indonesia Outlook 2024 baru-baru ini di Jakarta.

Sejumlah destinasi wisata yang memiliki konsep sustainable tourism di Indonesia diantaranya Umbul Ponggok, terletak di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sejak awal, tempat wisata ini memiliki potensi sumber air yang melimpah. Hal tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi wisata, berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, hingga snorkeling.

Dengan dukungan penuh masyarakat yang terlibat dalam memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, kini Umbul Ponggok menjadikan salah destinasi wisata dengan penghasilan tinggi, yakni mencapai Rp4 miliar/tahun.

Kemudian, Taman Nasional Baluran berada di Situbondo, Jawa Timur yang dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa karena memiliki suasana savana yang khas.

Taman Nasional Baluran merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat setempat.

Menurut Jurnal Ilmiah Domestic Case Study, di Taman Nasional Baluran terdapat 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil.

Selain itu, Punti Kayu Palembang sebagai destinasi wisata sustainable tourism yang berperan juga sebagai penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang, Sumatera Selatan.

Di Punti Kayu terdapat deretan pohon pinus dan berbagai flora, seperti mahoni, talog, hingga akasia. Wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka seperti kera ekor panjang, beruk, hingga berbagai serangga langka. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)