Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Industri manufaktur besar dan sedang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,36% pada kuartal II/2018. Pertumbuhan yang tinggi tersebut juga disumbangkan oleh industri karet--barang dari karet dan plastik--serta industri minuman.
Sementara itu, temuan Kementerian Perindustrian menunjukkan, ada sepuluh kelompok hasil industri dengan nilai ekspor terbesar, dimana kategori Industri Karet--Barang dari Karet dan Plastik--menduduki peringkat ke-5 dengan persentase 6,86%.
Pertumbuhan positif itu juga ditandai dengan kinerja positif perusahaan manufaktur di Indonesia. Technoplast sebagai perusahaan manufaktur lokal yang memproduksi peralatan rumah tangga (personal ware) berbasis plasticware misalnya, mencatatkan kontribusi sebesar 4% untuk memenuhi total kebutuhan pasar domestik dan mancanegara.
Diungkapkan CEO Technoplast Sjamsoe Fadjar Indra pada acara 'Technoplast Factory Visit: Be Global with Local Potential', pertumbuhan Technoplast yang positif itu berasal dari banyak faktor. Salah satunya, tingginya permintaan seasonal produk.
"Tentunya ini berpengaruh pada peningkatan produksi. Setiap tahunnya, kami juga memiliki beberapa agenda pameran baik di dalam maupun luar negeri yang membutuhkan kesiapan pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Saat ini, kapasitas produksi kami 1,7 juta per bulan," paparnya, yang menyebutkan ekspor Technoplast ke Asia, Amerika, Amerika Latin, Timur Tengah baru mencapai 10%.
Ditambahkan Sjamsoe Tahar Indra, Director of Manufacturing Technoplast, pabrik Techniplast dilengkapi dengan total 53 mesin dengan kapasitas produksi sebanyak 8 juta produk per tahun. "Sebagai produsen produk personal ware, kami melakukan sistem yang terintegrasi demi menjamin kualitas tinggi dari produk yang kami hasilkan. Berbicara tentang kualitas, kami menerapkan berbagai standardisasi yang membuat sistem produksi di pabrik ini sangat terjaga dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti ISO 9001 : 2015, SNI, dan WCA," ucapnya.
Ssmentara itu, demi menjawab dinamika fluktuasi dalam industri manufaktur, Ellies Kiswoto, Diretor of Marketing & Sales Technoplast mengaku memiliki strategi khusus yang sudah diimplementasikan di perusahaan. Strategi tersebut untuk mencapai target penjualan Technoplast di tahun 2018 ini yang dipatok sebesar 30%. Sebelumnya, tahun 2017, Technoplast berhasil mencapai pertumbuhan 20%.
“Pasar domestik dan mancanegara juga mengalami pasang surut. Dan yang kami lakukan di Technoplast, jika salah satu pasar sedang kurang menggairahkan, kami rebut dengan gencar melakukan pendekatan. Salah satunya, melalui pameran. Jika pameran di luar negeri, kami lakukan di negara yang terdapat loyal customer. Untuk pasar dalam negeri, kami juga gencar mengadakan promosi dan aktivitas marketing lainnya," tutup Ellies, yang menyebutkan sampai semester pertama 2018, pertumbuhan penjualan Technoplast sudah mencapai 20%.