Tahun Depan, Lenzing akan Produksi Serat Premium Ramah Lingkungan di Indonesia

MIX.co.id - Keberlanjutan atau sustainability menjadi salah satu agenda penting pemerintah dalam pelaksanaan presidensi G20 di Indonesia. Hal itu tercermin dalam salah satu pilar Presidensi G20 Indonesia, yakni memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.

Oleh karena itu, PT South Pacific Viscose (SPV) turut mendukung tujuan pemerintah yang ingin membangun pertumbuhan berkelanjutan melalui berbagai komitmen dan praktik bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan. Mulai dari proses produksi, produk yang dihasilkan, hingga lingkungan kerja, SPV terus berinovasi dalam mempraktikan prinsip berkelanjutan.

Sri Aditia, Presiden Direktur PT South Pacific Viscose, menuturkan, ”Sebagai bagian dari Lenzing Group yang menerapkan best practices dalam sustainability, SPV juga memiliki komitmen dalam menerapkan best practices sustainability dalam mendorong penerapan sirkular ekonomi di Indonesia dan bisa berkontribusi bagi program pemerintah dalam menerapkan Net-Zero Emission pada tahun 2050.”

Tahun 2022, SPV juga sudah menandatangani kerja sama dengan PLN terkait energi terbarukan. SPV dan PLN menandatangani perjanjian jual beli Renewable Energy Certificate (RCE). Sampai September 2022, SPV telah menjadi salah satu dari 233 perusahaan yang menunjukan komitmen terhadap energi terbarukan dari PLN.

Sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC)merupakan atribut yang mempresentasikan setiap MWh listrik yang diproduksi dari pembangkit EBT. 1 Unit REC setara dengan 1 MWh yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan PLN yang telah didaftarkan pada APX.

REC memiliki manfaat sebagai opsi pengadaan konsumen untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, diakui secara internasional, dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Selain itu, Lenzing yang merupakan induk perusahaan SPV sebagai pemasok serat premium terdepan di dunia, telah berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Hot Button Ranking untuk yang ketiga kalinya dari Canopy, organisasi non-profit di Kanada. Hal ini membuktikan komitmen keberlanjutan Lenzing di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

“Ke depannya, SPV juga berencana untuk terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam berbagai aktivitas perusahaan. Tidak hanya pada tahun 2022, pada tahun 2023 mendatang, SPV juga sudah memiliki rencana untuk bisa memproduksi serat premium bermerek LENZING ECOVERO secara mandiri di Indonesia,” lanjutnya.

LENZING ECOVERO adalah merek serat premium Lenzing yang dibuat dari kayu yang bersertifikasi dan telah melalui proses produksi yang ramah terhadap lingkungan. Serat LENZING ECOVERO adalah serat viscose atau rayon yang diproduksi dengan standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan serat viscose di pasaran saat ini. Lantaran, menggunakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, karbon emisi 50% lebih rendah, dan dampak penggunaan air yang lebih sedikit serta telah disertifikasi oleh EU Ecolabel. Serat LENZING ECOVERO juga dapat terurai secara hayati dan secara alami akan terurai kembali ke alam dalam waktu singkat, sebagaimana disertifikasi oleh TÜV AUSTRIA.

“Lenzing menyadari bahwa di dunia dengan sumber daya alam yang terbatas, kelestarian lingkungan mengharuskan kita mengambil lebih sedikit dan hanya menggunakan sumber daya yang kita butuhkan, dan memanfaatkannya dengan efisiensi yang maksimum. Kami akan terus berfokus untuk menciptakan inovasi yang mampu membawa perubahan pada industri tekstil dan fashion,” imbuh Winston A. Mulyadi, Commercial Head Southeast Asia and Oceania Regions PT South Pacific Viscose.

LENZING ECOVERO rencananya akan mulai diproduksi oleh SPV di Indonesia pada Maret 2023. “SPV memiliki kemampuan untuk memproduksi 323.000 ton viscose per tahun, di mana sebagian besar produksi kami dijual melalui ekspor. Ketika nanti kami dapat memproduksi LENZING ECOVERO secara mandiri di Indonesia, kami tentu berharap bisa memenuhi permintaan pasar untuk eco-responsible viscose baik lokal maupun ekspor,” tutup Sri Aditia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)