MIX.co.id - LSPR Institute of Communication & Business menggelar prosesi wisuda dengan melantik 1.146 wisudawan, pada hari ini (30/11), di Jakarta. Dijelaskan Dr. Andre Ikhsano, Rektor LSPR Institute, tahun ini, ada 225 wisudawan magister (S2), 779 wisudawan strata satu reguler (S1), 127 wisudawan pendidikan jarak jauh yang Dilantin. "Di antara wisudawan tersebut, 13 di antaranya adalah berkebutuhan khusus dari Lembaga Pelatihan Keterampilan London School Beyond Academy (LSBA). Hal ini merupakan komitmen LSPR Institute dalam menjadi Kampus Inklusi ramah berkebutuhan khusus," ucapnya.
Dari lulusan S1 LSPR tahun ini, lanjut Andre, tingkat serapan di bursa kerja telah mencapai 70%. Sedangkan sisanya, 30%, memilih menjadi entrepreneur dan melanjutkan ke S2. Sementara itu, untuk lulusan S2, tingkat serapan di bursa kerja, sudah mencapai 90%. "Tingginya tingkat serapan lulusan ini, antara lain karena kebutuhan praktisi komunikasi di Indonesia masih tinggi. Mengingat, lulusan komunikasi dibutuhkan oleh hampir semua sektor industri," kata Andre.
Pada kesempatan yang sama, Founder & CEO LSPR Insitute Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, FIPR, mengatakan, “LSPR Institute juga berkomitmen menjadi Kampus yang mengimplementasikan ESG (Environmental, Social dan Governance) dengan menekankan bidang yang berfokus pada bidang sosial seperti kesetaraan gender, inklusivitas. Terkait isu lingkungan, LSPR juga menerapkan pengurangan sampah plastik dan kertas, dan akan menggunakan kendaraan listrik. Seluruh Civitas dihimbau dan diterapkan pengumpulan tugas serta tugas akhir atau skripsi dalam bentuk digital. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan mendorong praktik berkelanjutan."
Selain itu, sebagai Institusi Pendidikan, lanjut Prita, LSPR Institute juga berkomitmen melakukan riset dan pengabdian masyarakat yang berdampak positif untuk lingkungan dan sosial dengan melibatkan komunitas. Termasuk, penerapan pendekatan ekonomi sirkular dengan membantu dan memberdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk berkembang.
Sementara itu, menurut Andre, pendidikan tinggi adalah investasi jangka panjang, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Kualitas lulusan merupakan tolok ukur utama keberhasilan sebuah perguruan tinggi.
"LSPR Institute berkomitmen untuk terus memberikan wadah pendidikan yang bermutu dan menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dan juga dunia industri menjadi peluang besar untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dunia kerja, meningkatkan peluang kesuksesan karir bagi mahasiswa, dan mendukung perkembangan industri secara keseluruhan," tandas Andre.
Pada wisuda kali ini, Andre menambahkan, LSPR juga memberikan apresiasi kepada wisudawan terbaik dari setiap program studi Strata Satu, Pendidikan Jarak Jauh Strata Satu dan Strata 2. Adapun pemilihan Wisudawan terbaik berdasarkan penilaian nilai akademik, nilai non akademik, dan penilaian wawancara.
Ari Kartika selaku perwakilan Alumni Batch I Public Relations LSPR yang kini sudah menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing Korporasi dan Digital Perumnas menuturkan, “Saya sebagai Alumni angkatan pertama sangat bangga dengan pencapaian dan perkembangan LSPR yang kini sudah memiliki program Doktor. Peran Dosen juga sangat penting dalam membentuk karakter lulusan. Dan, LSPR telah memiliki banyak dosen praktisi yang handal di bidangnya, sehingga kita bisa berdiskusi langsung dengan pakarnya, dan mengimplementasikannya. Selain itu, jejaring atau networking yang luas yang bisa didapatkan saat berkuliah di LSPR, yang tentunya sangat bermanfaat di dunia kerja."
Momentum bersejarah ini juga menghadirkan Budi Arie Setiadi selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia menjadi salah satu pembicara utama dan juga merupakan orangtua dari salah satu wisudawan Broadcasting & Digital Media Communication.
Menteri Kominfo Budi Ari Setiadi menegaskan, "Dengan adanya disrupsi teknologi, kemajuan teknologi memerlukan pendekatan dialog kebudayaan yang intensif. Kecepatan Indonesia menjadi negera maju tergantung dari sumber daya manusia. Diharapkan Wisudawan LSPR dapat mengembangkan dan memaksimalkan kreatifitas untuk dapat memajukan bangsa dan negara."