MIX.co.id - Sejak dirilis pada Agustus 2023 lalu di Indonesia, tepatnya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto show (GIIAS) 2023, Mitsubishi XForce berhasil direspon positif. Hal itu ditandai dengan catatan positif yang berhasil diraih Mitsubishi Xforce. Hanya kurun waktu tiga bulan atau hingga Oktober 2023, jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) telah tembus 4.000 unit.
Catatan positif itu tentu saja tak lepas dari berbagai keunggulan yang ditawarkan Mitsubishi Xforce. Salah satunya, dengan menghadirkan Dynamic Sound Yamaha Premium, yang memiliki kualitas audio yang optimal.
Dynamic Sound Yamaha terdiri dari delapan speaker, dengan tweeter di pilar A pada kedua sisi, woofer di pintu depan, dan speaker coaxial dua arah di pintu belakang. Dengan volume dan kualitas suara yang disesuaikan dengan kecepatan kendaraan, penumpang dapat menikmati mid dan high yang terdefinisi dengan baik dan bass yang dinamis, bahkan di jalan yang kasar.
Sound system premium ini juga menawarkan empat tipe suara yang dapat dipilih sesuai dengan selera musik dan suasana hati. Keempatnya adalah Lively, Signature, Powerful, dan Relaxing. Dikutip dari laman resmi Mitsubishi, Kiyoshi Yamaki, sound meisters yang merancang Dynamic Sound Yamaha dari Yamaha Corporation, mengungkapkan “Mitsubishi Motors mau membuat mobil terbaik, begitu juga Yamaha yang mau membuat juga sistem musik terbaik di kendaraan. Maka Bisa dibilang ini adalah kolaborasi craftsmanship terbaik hasil kerja sama Mitsubishi Motors dan Yamaha.”
Hal senada diungkapkan Atsushi Kurita, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Pada kegiatan Test Drive Mitsubishi Xforce Batch 1, di Yogyakarta, awal Desember 2023 lalu, ia menegaskan bahwa sistem audio premium dari Yamaha menjadi salah satu keunggulan yang dihadirkan Mitsubishi Xforce.
Kehadiran sistem audio premium itu pula yang membuat Mitsubishi tidak melengkapi Xforce dengan panaromic roof. “Mengenai panoramic roof, di Jepang kami sudah punya outlander sport yang punya panoramic roof. Jadi secara teknikal, kami tidak punya kesulitan untuk memasang panoramic roof. Namun, alasan mengapa kami tidak pakai panoramic roof, karena kami memiliki sistem audio premium dari Yamaha. Untuk mendapatkan performa yang baik dan ruangan yang nyaman akan sangat mungkin tanpa panoramic roof. Begitu juga dengan ruangan yang lebih lega. Makanya, kami memiih untuk tidak memasang panoramic roof,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, Mitsubishi juga ingin Xforce memiliki efisiensi bahan bakar yang baik. “Kami punya mobil yang sudah dilengkapi dengan panoramic roof dan konsumsi bahan bakarnya sedikit terpengaruh karena penggunaan panoramic roof. Itu alasan kami akhirnya tidak menggunakan panoramic roof,” ia menjelaskan.
Begitu juga dengan head clearance yang ada di dalam mobil. Menurut Atsushi Kurita, jika ada panoramic roof, maka space atau ruangan kepala di dalam mobil akan berkurang, yakni menjadi lebih pendek. “Ini menjadi alasan lainnya mengapa kami tidak memasang panoramic roof. Kami juga mendapatkan pengakuan dari customer soal ini,” yakinnya.
Kendati demikian, diakui Atsushi Kurita, saat ini, Mitsubishi tengah mencoba melakukan studi. “Jika memang diperlukan, ke depannya kami bisa saja memasang panoramic roof. Hanya saja itu akan sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Selain itu, kami juga perlu mempelajari apakah Yamaha audio akan terpengaruh oleh kondisi pemasangan panoramic roof ini,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Intan Vidiasari, General Manager Marketing and PR Communication MMKSI, menegaskan, sebenarnya dynamic sound dari Yamaha bukanlah audio biasa. Artinya, bukan sekadar dipasang. Audio tersebut didesain bersama mobilnya. Saat mobilnya berakselerasi dan kena hujan, dia punya teknologi sensor yang bisa menyesuaikan kualitas suaranya. “Contohnya, ketika musiknya terasa lebih kencang, itu karena mobil tengah melewati kondisi jalan yang kurang ideal,” pungkasnya.