Technivorm Moccamaster, merek mesin kopi handmade asal Belanda, awal Oktober ini resmi memasuki pasar Indonesia. Melalui Toffin Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Technivorm Moccamaster siap dipasarkan di Indonesia. Keputusan membawa Technivorm Moccamaster ke Tanah Air tak lepas dari makin tingginnya konsumsi kopi di Indonesia.
Tony Arifin, Chief Executive Officer (CEO) Toffin Indonesia, mengaku percaya diri bahwa produk baru tersebut bisa diterima oleh masyarakat luas. "Sebagai merek yang diakui di Eropa, Amerika, dan Australia serta sudah mendapat pengakuan bergengsi dari Specialty Coffee Association of America & Europe, mesin ini memiliki berbagai keunggulan dalam menyeduh kopi," yakinnya.
Ia mengklaim, produk penyeduh kopi baru itu akan sukses di pasaran, mengingat sejak tahun 2011 konsumsi kopi domestik Indonesia meningkat dengan pesat. Berdasarkan laporan dari International Coffee organization di tahun 2015, konsumsi kopi domestik Indonesia mencapai 259,98 ton, sedangkan di tahun 2016 meningkat menjadi 270 ton dan 276 ton di tahun 2017.
Angka tersebut diprediksi terus naik, apalagi tren third wave coffee juga masih berlangsung di Indonesia. Para penganut tren ini menyukai kopi hitam yang diseduh dengan berbagai tehnik, salah satunya alat penyeduh kopi. Alasannya, agar rasa “tersembunyi” kopi bisa terasa keluar sehingga cita rasanya menjadi unik dan berbeda.
Ia mnerangkan, Technivorm Moccamaster KBG 741 AO dapat menyeduh kopi hingga 10 gelas dalam waktu 6 menit. Sementara Technivorm Moccamaster One Cup bisa menyeduh segelas kopi dalam waktu 4 menit. keduanya menyeduh dengan temperatur 92-96 C yang dianggap sebagai suhu sempurna dalam menciptakan segelas kopi.
Technivorm Moccamaster juga bisa menghangatkan kopi yang sudah dibuat dengan suhu 80-85 C yang merupakan suhu ideal, menggunakan teknologi dual-heat switch. Kopi yang sudah identik dengan warna gelap seperti hitam dan cokelat didobrak Moccamaster. Alat kopi otomatis ini justru hadir dengan 12 warna cerah yang mampu menyemarakan suasana.
