MIX.co.id - Teleperformance (TP) Indonesia meresmikan kantor barunya di Jakarta sekaligus meluncurkan Customer Experience (CX) Lab Indonesia dan Persona AI. Copilot cerdas berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) tersebut dirancang khusus untuk mendampingi agen layanan pelanggan dalam menghadirkan pengalaman interaksi yang lebih cepat, akurat, dan empatik.
Momentum ini menjadi tonggak penting dalam strategi komunikasi pemasaran TP Indonesia. Tak hanya memperkuat positioning-nya sebagai penyedia layanan pelanggan kelas dunia, TP juga mempertegas komitmennya terhadap transformasi digital berbasis teknologi mutakhir yang berakar pada pemahaman lokal.
“Yang kami tawarkan bukan sekadar AI, tetapi manusia yang dibekali dengan AI,” ujar Michael Wullur, CEO TP Indonesia. “Persona AI kami dirancang untuk membantu agen merespons pelanggan dengan lebih cerdas, cepat, dan penuh makna. Ini bukan eksperimen, ini investasi nyata. Kantor baru kami menempati tiga lantai dengan luas 4.000 meter persegi sebagai bukti keseriusan kami untuk tumbuh bersama Indonesia,” paparnya lagi.
Dalam CX Lab Indonesia yang kini beroperasi di kantor Jakarta, para mitra dan klien TP dapat mencoba langsung solusi masa depan dalam keterlibatan pelanggan, otomatisasi layanan, dan kecerdasan analitik. Dengan lebih dari 6.500 karyawan di empat kota, TP menargetkan ekspansi hingga 10.000 staf dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Fitur unggulan Persona AI seperti ringkasan otomatis, identifikasi maksud pelanggan, dan pembuatan respons personal dalam berbagai bahasa membuat sistem ini unik dan adaptif terhadap kebutuhan pasar Indonesia.
Jonathan Phang, Executive Vice President dan Chief Technology Officer (CTO) TP Asia Pacific memaparkan, Persona AI dikembangkan sebagai solusi multilingual dengan kemampuan menyampaikan pesan dalam gaya bahasa yang disesuaikan.
“Dengan teknologi ini, agen bisa berkomunikasi secara santai, dan sistem akan mengubahnya menjadi pesan profesional yang sesuai dengan karakter brand klien. Hal ini membuat layanan terasa lebih manusiawi, tidak seperti jawaban mesin,” jelasnya. “Fitur inilah yang pertama kali sukses digunakan oleh klien otomotif mewah di Malaysia, dan kini menjadi standar layanan TP,” imbuhnya.
Keunikan Persona AI terletak pada kemampuannya mengintegrasikan efisiensi teknologi dengan sentuhan empati khas manusia. Tak hanya digunakan untuk agen layanan pelanggan, teknologi ini juga mendukung fungsi internal seperti pelatihan, HR, hingga analisis operasional—mewujudkan lingkungan kerja yang cerdas dan kolaboratif.
Di tengah cepatnya evolusi teknologi AI global, peluncuran Persona AI oleh TP Indonesia disambut positif sebagai langkah nyata dalam mendukung kedaulatan teknologi nasional. Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc., IPU, Ketua Umum KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial Indonesia) menyatakan, hadirnya Persona AI adalah momentum pencerahan untuk AI Indonesia. “Ini bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga soal positioning Indonesia dalam adopsi teknologi masa depan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa sesuai Strategi Nasional AI 2020–2045, keunggulan kompetitif bisnis—terutama sektor pelayanan publik—akan sangat ditentukan oleh kemampuan mengadopsi dan mengembangkan AI secara kolaboratif, inovatif, dan berdampak nyata.
Lebih jauh, Hammam menegaskan bahwa Indonesia saat ini tengah menyusun peta jalan AI 2025 melalui gugus tugas berisi 250 pakar yang akan mengatur aspek regulasi, etika, pembiayaan, dan keamanan teknologi AI. “Produk seperti Persona AI dari TP perlu masuk dalam roadmap nasional, agar kita bisa memastikan AI yang dikembangkan benar-benar aman, inklusif, dan berpusat pada manusia.”
(Penulis: BINTARI)