Operator seluler Telkomsel menjalin kerjasama strategis dengan start up Go-Jek pada pertengahan Februari lalu. Melalui kerjasama ini, Telkomsel menggunakan Go-Jek sebagai channel distribusi; sementara Go-Jek dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya (pengojek) melalui program-program menarik seperti bertelepon gratis antar pengemudi atau paket data khusus. Menurut Mas'ud Khalid, Direktur Penjualan Telkomsel, dari kerjasama ini perusahaannya menargetkan transaksi pulsa hingga Rp150 miliar per bulan.
Untuk mencapai target tersebut, Telkomsel memberikan 250 ribu kartu SIM korporat kepada seluruh pengemudi Go-Jek—dengan fasilitas telepon gratis antar-pengemudi Go-Jek, paket data khusus, dan layanan SMS dan free on net call dengan harga yang kompetitif.
Melalui kerjasama ini, Telkomsel juga menggunakan Go-Jek sebagai distributor voucher pulsa—dengan menghadirkan layanan Go-Pulsa yang direncanakan bisa digunakan konsumen pada Juni 2016 mendatang. Dengan layanan tersebut, seluruh pengemudi Go-Jek dapat melakukan top up (isi ulang) pulsa. Lebih dari itu, kedepannya juga akan dijajaki kemungkinan agar seluruh pengemudi Go-Jek dapat menjual voucher isi ulang kepada para pelanggan.
“Dalam sehari, Go-Jek bisa mendapat order dari 300 ribu calon penumpang. Jika satu penumpang membeli pulsa minimal 50 ribu, kami menargetkan dalam sebulan total penjualan pulsa lewat channel Go-Jek mencapai Rp150 miliar. Itu untuk yang penumpang. Sementara untuk top-up pulsa driver Go-Jek sendiri, kami menargetkan dalam sebulan Rp10 miliar-Rp15 miliar,” ungkap Mas'ud sambil menyebutkan bahwa pada tahun lalu Telkomsel membukukan total revenue Rp76 trilun dan tahun ini menargetkan pertumbuhan revenue hingga mencapai Rp87 triliun.
CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menilai kerjasama ini sebagai powerful and beneficial partnership. Dia menargetkan layanan Go-Pulsa menjadi salah satu layanan andalannya pada tahun ini. “Kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan Telkomsel ini karena akan mempermudah komunikasi para pengemudi Go-Jek baik ke pelanggan maupun sesama pengemudi. Soal target, kami yakin, ketika layanan kami bisa diterima dan dinikmati konsumen, di situlah target kami terpenuhi,” tuturnya.
Kedua belah pihak juga sedang menjajaki kemitraan dalam mempercepat penetrasi layanan internet cepat 4G LTE, terutama ke kota maupun daerah dimana Go-Jek beroperasi, antara lain melalui jasa delivery ganti uSIM (simcard 4G LTE) oleh Go-Jek kepada pelanggan Telkomsel. Menurut Adita Irawati, VP Corporate Communications Telkomsel, salah satu tantangan utama memperluas penetrasi 4G adalah proses penggantian kartu SIM dari 3G ke 4G.
“Penggantian kartu SIM 3G ke 4G memang tidak semudah dari 2G ke 3G, karena secara fisik, jenis kartunya berbeda. Dan selama ini pelanggan juga diharuskan mendatangi Grapari atau ke event 4G Telkomsel saat kami melakukan roadshow. Belum lagi, masih banyak pelanggan yang berpikir mengurus pergantian kartu ini ribet, harus menunggu, dan lain-lain. Tetapi dengan menggandeng Go-Jek, kami yakin ini jadi salah satu solusi tepat untuk memudahkan penetrasi 4G LTE,” ujarnya.
Dalam kerja sama ini, Telkomsel dan Go-Jek juga ikut melibatkan Tiphone sebagai sebagai mitra online channel produk Telkomsel. Direktur Utama Tiphone Lily Salim mengatakan tren pembelian pulsa selalu ke arah yang sejalan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. “Dan kami mencoba memenuhi setiap kebutuhan segmen pelanggan, antara lain lewat traditional channel, modern channel, dan perbankan. Lewat kerja sama ini, kami berharap akan melengkapi roadmap channel distribusi PT TiPhone Group menuju modern channel dan online channel,” pungkas Lily yang menargetkan total revenue Rp 26 triliun tahun ini—didominasi pulsa Telkomsel.