Persaingan dompet digital (e-wallet) semakin ketat. Meski begitu, ShopeePay mampu mengatasinya, bahkan menggungguli merek e-wallet lain. Terbukti ShopeePay paling sering digunakan selama bulan Oktober, disusul Ovo, GoPay, Dana, dan LinkAja.
Demikian hasil survei online Ipsos in Indonesia, perusahaan market research, selama 16-23 Oktober 2020 terhadap 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas dengan pengalaman melakukan pembelian dengan dompet digital dan pembelian di e-commerce dalam 2 tahun ke belakang. Survei bertujuan mengetahui kepuasan, persepsi, dan loyalitas pengguna dompet digital di Indonesia.
Sejak 2 tahun lalu, kata Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos in Indonesia, pihaknya melihat tren penggunaan aplikasi dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang diadakan pada bulan Januari 2020.
“Terlebih lagi hal ini diperkuat oleh hasil temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada bulan September lalu, bahwa selama pandemi Covid-19 ini, ada peningkatan 44% masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment,” paparnya dalam paparan virtual dengan media, Rabu (4/11) di Jakarta.
Temuan survei mengungkapkan, ShopeePay berhasil unggul sebagai merek dompet digital yang memiliki penetrasi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 48% dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo (46%), GoPay (35%), Dana (26%), dan LinkAja (16%).
ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan selama bulan Oktober dengan 34%, menyusul di belakangnya Ovo dengan 28% kemudian GoPay 17%, Dana 14%, dan Link Aja 7%.
ShopeePay juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 29% dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (27%), GoPay (22%) Dana (14%), serta LinkAja (7%).
Untuk nilai transaksi, ShopeePay menduduki peringkat tertinggi, yakni 32% dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO (25%), GoPay (21%), DANA (14%), dan LinkAja (8%).
ShopeePay juga unggul dalam hal menyuguhkan kepuasan bagi pengguna. Menurut survey tersebut, ShopeePay sebagai merek dompet digital dengan tingkat kepuasan pengguna paling tinggi (82%) dibandingkan merek dompet digital lain, Ovo 77%, Gopay 71%, Dana 69%, dan Link Aja 67%.
Ipsos menggunakan variabel kemudahan penggunaan, kemudahan untuk isi saldo/top up, real time, promosi, dan coverage merchant baik offline maupun online untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna.
Lebih lanjut, survei juga mengungkap tentang persepsi merek suatu dompet digital di mata pengguna dengan menggunakan tiga atribut pengukuran, yakni dompet digital yang membuat belanja online lebih mudah, dompet digital yang menawarkan paling banyak promosi, dan dompet digital dengan pertumbuhan paling tinggi. Berdasarkan hasil survei yang didapat, secara keseluruhan, ShopeePay memiliki paling banyak pengguna setia (28%), bersaing ketat dengan Ovo (27%), Gopay (20%), Dana (15%), dan LinkAja (9%).
ShopeePay dikenal sebagai dompet digital yang paling memudahkan pengguna dalam berbelanja online 44%, menawarkan paling banyak promosi 38%, dan menunjukkan pertumbuhan paling pesat sebesar 30% dibandingkan merek dompet digital lainnya.
Kemudian pihaknya menggunakan Net Promotor Score (NPS) untuk mengukur tingkat loyalitas pengguna. Hasilnya, ShopeePay memiliki paling banyak pengguna setia di antara merek dompet digital lain, dengan NPS +42% dari 598 responden. Kemudian disusul oleh Ovo +34% dengan 684 responden, GoPay +28% dari 580 responden, Dana +27% dengan 475 responden, dan Link Aja +19% dengan 295 responden.
Sementara dari sisi penggunaan, ShopeePay paling banyak untuk pembayaran belanja di toko online; GoPay untuk belanja di toko, restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri; Ovo, untuk belanja di restoran secara langsung; sedangkan Dana dipakai untuk belanja di mall, toko, dan untuk bayar tagihan. ()