Tetra Pak Dukung Kampanye “FSC Friday”

FSC Friday

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan, PT Tetra Pak Indonesia sejak tahun 2013 memutuskan untuk memproduksi kemasan yang bersertifikasi FSC (Forest Stewardship Council). Dengan bersertifikasi FSC, maka bahan baku kertas yang digunakan oleh kemasan Tetra Pak tercatat ramah lingkungan dan dapat dilacak asal usulnya. Bahkan, pabrik Tetra Pak Indonesia pun sudah bersertifikasi COC--yang juga dikeluarkan oleh FSC.

FSC dikenal sebagai organisasi nirlaba global yang mendorong dan mempromosikan praktik pengelolaan yang bertanggung jawab melalui penerapan standard sertifikasi ekolabel. Standard sertifikasi tersebut merupakan satu-satunya yang didukung oleh NGO lingkungan seperti WWF dan Greenpeace. Saat ini, sertifikasi FSC telah digunakan untuk mendorong pengelolaan hutan yang bertanggung jawab di lebih dari 184 juta hektar hutan di seluruh dunia dan lebih dari 29 ribu perusahaan di seluruh dunia. Itu artinya, 29 ribu perusahaan itu sudah dapat dipastikan telah menghasilkan produk kayu dan kertas yang ramah lingkungan.

Dijelaskan Communication Director PT Tetra Pak Indonesia Mignonne N. B. Maramis Akiyama, “Sejak tahun 2013 hingga sekarang, ada 900 juta kemasan yang kami produksi berlabel FSC. Sementara itu, salah satu mitra kami yang sudah menggunakan kemasan berlabel FSC adalah Ultra Jaya. Untuk itu, kami tengah mendorong mitra lainnya untuk mengikuti jejak serupa seperti halnya Ultra Jaya.”

Upaya edukasi merupakan strategi yang dipilih Tetra Pak Indonesia untuk mendorong 20 perusahaan mitranya menggunakan kemasan berlabel FSC. Di antaranya, dengan mendukung kampanye “FSC Friday”, yang digelar serentak di dunia setiap Jumat Minggu ketiga di bulan September. “Tetra Pak Indonesia dengan bangga mendukung kampanye FSC Friday yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia. Melalui kemitraan ini, Tetra Pak turut berperan melindungi hutan untuk generasi berikutnya,” ujarnya.

Di Indonesia, FSC Friday merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. Pada kesempatan itu, FSC mengedepankan dua strategi besar, yakni Digital Social Media Campaign dan Educative Event. Dijelaskan Hartono Prabowo, FSC Representative Indonesia, untuk digital social media campaign, program FSC Friday menggunakan platform microsite. “Melalui domain www.indonesiahijau.web.id, diharapkan publik dapat memahami bagaimana FSC bekerja dalam melakukan edukasi kepada masyarakat untuk bergaya hidup yang tidak menghancurkan hutan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, rangkaian acara FSC Friday yang digelar selama sepekan di Citiwalk Surdirman—mulai 21 hingga 27 September 2015—akan diisi dengan educative event. Di antaranya, pameran korporasi maupun produk dari mitra FSC di Indonesia, seperti Tetra Pak, Teh Kotak, dan Tessa Tissue. Selain pameran, digelar juga acara talk show dari beberapa partner dan sponsor, lomba menggambar dan mewarnai, lomba meme social media, hingga talkshow yang melibatkan selebritis.

Ditambahkan Mignonne, selain upaya edukasi bersama FSC, Tetra Pak Indonesia juga menggelar edukasi ke sekolah-sekolah lewat program kemasan Tetra Pak yang dapat didaur ulang. Bahkan, Tetra Pak Indonesia jgua pernah bekerja sama dengan ritel Hypermarket untuk isu yang serupa. “Sampai saat ini, kemasan yang diproduksi Tetra Pak Indonesia cukup signifikan, yakni 3 miliar kemasan pada 2014 lalu. Tahun ini, kami berharap ada pertumbuhan double digit, mengingat industri makanan dan minuman di Indonesia masih tetap bertumbuh,” ujar Mignonne, yang menyebutkan bahwa produksi kemasan di Tetra Pak Global mencapai 180 miliar kemasan pada 2014 lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)