TETRA PAK LUNCURKAN KEMASAN RETORTABLE

Perusahaan kemasan global Tetra Pak meluncurkan kemasan terbaru, Tetra Pak Retorted Carton atau Tetra Recart. Kemasan ini diklaim sebagai kemasan karton retortable pertama di dunia yang menggunakan teknologi pengemasan pangan yang lebih aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan (eco friendly).

Proses retort adalah proses pengawetan meliputi pendinginan dan pembekuan, iradiasi, dehidrasi, freeze-drying, penggaraman, pengasaman, pasteurisasi, fermentasi, karbonasi, dan penambahan bahan pengawet. Produk yang sudah melalui proses retort ini biasanya dikemas dalam kaleng—makanan tinggal dihangatkan ketika akan disantap. Namun dengan Tetra Recart, produk yang masih mentah pun bisa dimasukkan dalam kemasan lalu dimasak ( di dalam kemasan) hingga matang. “Dulu produk dimatangkan dulu, kemudian baru dimasukkan ke dalam kemasan. Dengan Tetra Recart, produk yang masih mentah dimasukan dalam kemasan lalu dimasak hingga matang,” tutur Managing Director Tetra Pak Indonesia Paulo Maggi.

Tetra Recart dirancang untuk produk makanan shelf-stable yang dapat mengemas beragam makanan padat dalam berbagai ukuran seperti buah, kacang-kacangan, tomat, sup, dan saus. yang biasanya dikemas dalam kaleng, toples kaca atau kantong.

“Dengan teknik pembentukan dan penyegelan yang baru, membuat produk yang terisi kini dapat disterilisasi langsung dalam kemasan untuk memperpanjang masa simpan sampai dua tahun.” ujar Paulo Maggi dalam acara peluncuran Tetra Recart di Jakarta, akhir Oktober lalu.

Tetra Pak, perusahaan global bermarkas di Swedia hadir di Indonesia sejak 1975. Sejumah perusahaan lokal, seperti Indo Food, Japfa, Nutrifood, Heinz ABC, hingga Garuda Food menggunakan kemasan buatan Tetra Pak sejak puluhan tahun lalu. Diakui Paulo, sekitar 25% produk consumer goods di Tanah Air menggunakan kemasan Tetra Pack. Selebihnya, ada kemasan dari kaleng, plastik, dan kaca (glass). Kemasan Tetra Pack pada produk cair, 40% digunakan untuk produk susu, dan 60% produk cair berbahan baku kelapa (coconut) seperti santan dan juice buah.

“Indonesia adalah pasar potensial untuk memasarkan kemasan Tetra Recart karena industri consumer goods-nya tumbuh pesat,” ujarnya. Permintaan (demand) kemasan Tetra Pack dari industri consumer good di Indonesia rata-rata mencapai lebih dari 100 juta kemasan per tahun. Sementara penjualan Tetra Pak global tahun ini mencapai 4,3 miliar kemasan. Dia menargetkan penjualan tahun 2017 meningkat 15% mencapai 5 miliar kemasan.

Kehadiran kemasan baru Tetra Recart ini, diakui Paulo, tidak serta merta menggantikan kemasan Tetra Pack yang sudah duluan hadir, melainkan memberi pilihan kemasan bagi perusahaan consumer goods di Indonesia. “Kami mengenalkan kemasan baru Tetra Recart yang lebih praktis, aman, eco firendly dan efisien saat didistribusikan dan dipajang di retail. Meski begitu, jika perusahaan lokal menginginkan kemasan Tetra Pack yang lama, kami dapat memenuhinya,” imbuh Paulo. Tetra Recart dibuat dari serat kayu yang disertifikasi oleh Forest Stewardship Council.

Saat ini pihaknya masih mengenalkan Tetra Recart kepada perusahaan di Tanah Air. Seperti yang berlangsung saat pelncuran dengan mengundang sejumlah perusahaan consumer goods. Tim marketing Tetra Pak mengedukasi keunggulan Tetra Recart kepada perwakilan perusahaan yang hadir.

“Saat ini baru tahap pengenalan dan edukasi. Kami harap, tahun depan kemasan baru Tetra Recart akan memenuhi rak-rak di retail dan perusahaan consumer goods di Indonesia mulai menggunakannya. Harapan kami, produsen makanan di Indonesia bisa menggunakan kemasan modern untuk meningkatkan penjualan di kategori produk seperti saus, sup, makanan siap

saji, buah, dan sayuran,” tandas Paulo Maggi didampingi Anders Lindgren, Vice President & Managing Director Tetra Recart. (W Setiawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)