The New VUCA

Terlalu menyederhanakan bila membandingkan krisis-krisis yang lalu dengan krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini. Kenapa?

Sampai akhir 2019, dunia bisnis – bahkan mungkin sosial -- telah diganggu dan diubah oleh teknologi digital. Teknologi telah mengubah cara orang berinteraksi dengan merek dan produk serta layanan yang mereka tawarkan kepada konsumen.

Pada saat itu persaingan telah berubah dari ibarat main catur yang lawannya di depan mata dan satu lawan satu, berubah menjadi ibarat bermain sepak bola yang lawannya banyak.

Produsen film seluloid seperti Fuji Film dan Kodak diganggu oleh produk kamera digital. Kemudian masuk ke tahun 2010an, industry perhotelan, transportasi, dan hospitality tradisonal lainnya diganggu produk sharing economy dari AirBnB, Traveloka, GoJek, Grab, Uber, Airy dan sebagainya.

Mereka adalah pemain-pemain baru yang tiba-tiba mengguncang pemain-pemain lama yang sudah bertahun-tahun berada di puncak pasar.

Perkembangan teknologi, terutama di bidang informasi, menciptakan disrupsi dan VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity).

Volatilitas mengacu pada kecepatan dan frekuensi perubahan dalam suatu industri, pasar atau dunia pada umumnya. Pada saat itu, informasi tersedia dan orang juga memahami situasinya.

Namun sangat sering terjadi perubahan dan sulit unruk diprediksi kapan perubahan itu terjadi. Harga-harga komoditi seperti minyak bumi cenderung tidak stabil.

Uncertainty adalah ketidakpastian yang mengacu pada keyakinan akan prediksi ke depan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan orang untuk memahami apa yang sedang terjadi. Ketidakpastian juga merupakan karakteristik yang lebih objektif dari suatu lingkungan.

Ketidakpastian itu yang sempat membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa setiap cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempengaruhi pasar global.

Pasalnya menurut Sri Mulyani Trump kerap mengumbar kebijakan melalui media sosialnya termasuk di twitter. Kapan dan apa yang akan dicuitkan Trump, hanya Trump yang tahu.

Kompleksitas mengacu pada sejumlah factor – keragaman dan hubungan diantara mereka -- yang perlu diperhitungkan. Semakin banyak faktor, semakin besar ragamnya dan semakin saling berhubungan, semakin kompleks suatu lingkungan.

Pages: 1 2
Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)