Tiga Strategi Sequis di 2019

Sepanjang tahun 2018, kinerja Sequis Life terhitung stabil. Hal itu ditandai dengan Pendapatan Premi Bruto yang mencapai Rp 3,4 triliun. Itu artinya, tumbuh 6,4% dari tahun sebelumnya. Total nilai tersebut berasal dari penjualan produk tradisional sebesar 66% dan penjualan produk unit link sebesar 34%.

Selanjutnya, pada kuartal pertama (Q1) 2019, dikatakan President Director & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis LifeTatang Widjaja, kinerja Sequis tercatat stagnan. Hal itu disebabkan, adanya momen Pemilu. “Akan tetapi, pada Q2 2019 ini, kinerja sudah mulai menunjukkan kenaikan. Dan, pada akhir tahun ini, kami menargetkan income sebesar Rp 3,8 triliun,” ucapnya.

Guna mencapai target tersebut, sejumlah strategi diambil Sequis. Pertama adalah senantiasa melakukan inovasi produk. Diterangkan Tatang, salah satu inovasi yang dilakukan Sequis adalah dengan merilis produk baru, Sequis Q Infinite MedCare Rider (SQIMC).

Produk SQIMC merupakan produk asuransi kesehatan tambahan yang memberikan perlindungan kesehatan hingga Rp 90 miliar per tahun dengan fasilitas perawatan VIP dan VVIP/1 tempat tidur di seluruh dunia (tergantung plan). “Selain memberikan batas tahunan yang sangat tinggi, SQIMC juga memiliki tiga manfaat spesial, yaitu manfaat pengobatan tradisional Tiongkok, terapi okupasi, dan terapi wicara,” ia menjelaskan.

Kedua adalah dengan menghadirkan tim atau agen penjualan yang berasal dari segmen millennial. Menurut Tatang, langkah itu dilakukan guna menyasar market dari segmen millennials. “Untuk itu, Sequis berencana akan meluncurkan aplikasi yang memberikan kemudahan transaksi bagi para agen millennials pada Oktober 2019 mendatang,” tandasnya.

Ketiga adalah digitalisasi melalui Sequis Innovation Lab, yakni departemen baru yang bernaung di bawah divisi Health and Innovation Ecosystems. Dengan kehadiran Innovation Lab, diharapkan Sequis semakin mampu bersaing di pasar, mendapatkan lebih banyak peluang bisnis baik dari pelanggan baru maupun lama.

Diakui Tatang, Sequis Life memang tengah bergerak ke arah digital. Namun, bukan sebagai tulang punggung, tetapi sebagai alat atau tools untuk menyasar seluruh target market, termasuk market dari segmen milennials. Mellaui digitalisasi, kami juga ingin menyajikan customer journey experience,” lanjutnya.

Menuju digitalisasi, Sequis juga bermitra dengan Plug and Play pada Februari 2019. Melalui kemitraan dengan Plug and Play, Sequis dapat memilih dan menjalin kerja sama dengan perusahaan startup terbaik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Berkolaborasi dengan banyak perusahaan startup akan membantu Sequis dapat menjaring ide kreatif dan merealisasikan perspektif baru untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Dengan demikian, ke depannya Sequis akan memiliki sebuah ekosistem bisnis yang menghadirkan informasi dan layanan produk asuransi kesehatan dan penyakit kritis pada platform digital dan menyasar untapped market atau segmen pasar yang belum dimanfaatkan oleh kompetitor,” ia menutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)