Tiga Universitas—Universitas Budi Luhur, Universitas Kagoshima Jepang, dan Universitas Indonesia—memutuskan untuk melakukan sinergi dengan menggelar Forum Mahasiswa bertajuk “Creativity for Sustainable Society”. Forum tentang social entrepreneurship itu digelar di Kampus Budi Luhur, Jakarta, pada Maret ini.
Universitas Budi Luhur bersama UI dan Universitas Kagoshima Jepang Gelar Forum Mahasiswa bertajuk "Creativity for Sustainable Society"
Kegiatan yang dihadiri oleh 150 mahasiswa Universitas Budi Luhur, 25 mahasiswa dan dosen pembimbing Universitas Kagoshima, dan 75 orang komunitas sekitar kampus Budi Luhur itu masih merupakan rangkaian kegiatan Universitas Budi Luhur dan Universitas Kagoshima Jepang yang telah dilakukan sejak tahun 2014 lalu.
Diungkapkan Brury Triya Sartana, Direktur Promosi dan Kerjasama Universitas Budi Luhur, tujuan dari sinergi atau kolaborasi itu adalah melakukan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, melalui pendampingan universitas, pemerintah,
“Seperti kita ketahui bahwa kewirausahaan sosial adalah sebuah model bisnis yang dijalankan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, untuk memberikan dampak penyelesaian masalah sosial. Oleh sebab itu, pada forum ini, Universitas Budi Luhur dan Universitas Kagoshima Jepang berkolaborasi mendidik masyarakat tentang pentingnya lingkungan bagi keberlanjutan kehidupan. Kolaborasi antar Universitas Budi Luhur dan Universitas Kagoshima serta masyarakat dan pemerintah telah dilakukan sebelumnya,” kata Brury.
Sederet kegiatan telah digelar, seperti Kuliah Umum oleh Prof Obara, kompetisi produk daur ulang, Green Product Development Workshop, dan pelatihan membuat pupuk yang didukung oleh pemerintahan.
Pada kesempatan itu, mahasiswa Universitas Budi Luhur menampilkan karya seni dari produk recycle sekaligus material alam yang sudah mereka aplikasikan sebagai dekorasi di beberapa pameran. Karya seni tersebut sekaligus telah disosialisasikan kepada masyarakat binaan universitas, untuk kemudian dikembangkan sebagai produk yang dapat dibuat dan dijualbelikan oleh masyarakat. Mahasiswa juga membagikan ide bagaimana mengelola Bank Sampah Budi Luhur.
Kasih Hanggoro, Ketua Yayasan Budi Luhur, sebelumnya telah menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari cara Budi Luhur dalam mendidik manusia cerdas dan berbudi luhur. “Smart karena diberi pengetahuan tentang lingkungan, berbudi luhur karena kita diajak untuk memiliki rasa kepedulian dan kebersamaan dalam mengelola lingkungan yang kita cintai,” tegas Kasih.
Prof. Kozo Obara, yang memimpin rombongan Universitas Kagoshima, menjelaskan bahwa dalam kesempatan itu mahasiswa Universitas Kagoshima menampilkan bagaimana mengumpulkan sampah di Jepang yang dipisahkan per hari berdasarkan Kriteria dan jenis sampahnya. Hal itu agar dapat diolah sesuai manfaat masing-masing.
“Mereka juga menampilkan berbagai karya seni dari produk pembusukan daun, hasil dampingan mereka dengan siswa-siswi SD di Bali. Perlu diketahui, rombongan dari Universitas Kagoshima jgua sedang melakukan tour mengenai Sustainable Society Development di Indonesia selama satu bulan,” tandas Prof. Kozo.
Setelah student forum di Budi Luhur selesai, giliran rombongan mahasiswa dari kedua universitas melanjutkan perjalanan ke Universitas Indonesia (UI). Student Forum kali ini melibatkan aktifis mahasiswa, pencinta lingkungan, dosen, dan mahasiswa UI.
Sharing terhadap kegiatan kreativitas mahasiswa dengan masyarakat kembali di lakukan. Aktivitas mahasiswa, dosen, bersama-sama dengan masyarakat yang telah dilakukan oleh Budi Luhur menghasilkan keinginan mahasiswa UI untuk bergabung dengan KSM Nyiur dan Universitas Budi Luhur untuk kegiatan creativity for sustainable society.