TikTok Luncurkan Platform Beriklan untuk Segmen UMKM

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan segmen yang berkontribusi cukup signifikan terhadap PDB Indonesia. Dari total 60 juta UMKM yang ada di Tanah Air, kontribusinya mampu mencapai 60,3% terhadap total PDB. Bahkan, UMKM mampu menyerap 90% karyawan atau tenaga kerja. Sayangnya dari total UMKM tersebut, baru 13,3% atau 8 juta UMKM yang memanfaatkan platform digital.

Sementara itu, pengguna TikTok di Indonesia membuka lebih dari 100 video per harinya dan mencapai lebih dari 30 juta view per bulannya. Bahkan, rata-rata pengguna membuka aplikasi TikTok lima kali per hari. “Dan, konten yang paling popular di TikTok Indonesia adalah komedi, edukasi, Vlog, fesyen, dan Talent,” tutur Pandhu Wiguna, Direct Sales Leader TikTok Indonesia, pada saat press conference virtual yang digelar hari ini (10/7).

Laporan McKinsey juga menyebutkan tentang sentimen konsumen Indonesia selama pandemi, yang mengatakan bahwa 54% konsumen menghabiskan lebih banyak waktu mengkonsumsi konten video. Selanjutnya, merujuk data SEA Insights, terjadi peningkatan 160% revenue dan 110% produktivitas dengan mengadopsi digital.

Fakta itulah yang mendorong TikTok, platform video singkat, merilis platform self-serve TikTok for Business. Melalui program ‘Back-To-Business’, TikTok juga ingin membantu UMKM di dunia, termasuk di Indonesia, dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

“Platform self-serve yang kami luncurkan ini merupakan evolusi dari TikTok sebagai solusi periklanan masa kini. Dengan akses yang mudah dan fleksibel yang diberikan platform ini, UMKM pun dapat segera melakukan digitalisasi dan membangkitkan kembali bisnisnya di masa new normal ini dan seterusnya,” ucapnya.

Melalui TikTok for Business self serve, pebisnis bisa memanfaatkan berbagai kemudahan. Antara lain, Creative tools, yakni serangkaian tools yang memungkinkan pemasar merasakan kreativitas dan orisinalitas komunitas TikTok saat menceritakan kisah produk atau layanan mereka. “Fitur ini juga dilengkapi dengan Video Creation Kit, Smart Video Soundtrack, dan TikTok Adstudio,” terang Pandhu.

Platform baru dari TikTok ini juga menawarkan Flexible budgets, di mana TikTok for Business dirancang untuk memungkinkan perusahaan dari berbagai level dan kategori untuk menyesuaikan pengeluaran mereka kapan saja.

“Di platform ini juga ada Performance targeting. Dengan demikian, memungkinkan pengiklan menemukan audiens yang tepat dan konsumen baru. Selain itu, ada Business account, dimana TikTok juga memperkenalkan akun bisnis yang memberikan alat tambahan untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis guna menganalisis keterlibatan dan performa bisnis terhadap audiens,” lanjut Pandhu.

Selain meluncurkan platform self-serve, TikTok juga melanjutkan komitmennya untuk mendukung pelaku UMKM di masa Covid-19 dengan meluncurkan program “Back-to-Business” di berbagai negara di dunia. “Melalui program ini, para pelaku usaha akan memiliki kesempatan untuk beriklan di TikTok dengan kredit sebesar US$ 300 untuk digunakan hingga 31 Desember, 2020,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)