Tingkatkan Kapasitas Produksi, Nestle Investasi Rp 368 Miliar

MIX.co.id - Nestlé Indonesia resmi berinvestasi senilai Rp 368 miliar untuk penambahan instalasi mesin proses Vacuum Band Dryer (VBD 2). Investasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO seiring dengan meningkatnya volume permintaan pasar lokal. Selain itu, untuk mencapai emisi net zero pada 2050, Nestlé Indonesia juga berinvestasi dalam penggunaan boiler biomassa yang mengolah sekam padi untuk menghasilkan uap yang menggantikan LNG di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat.

Berlokasi di Jawa Barat, salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, boiler biomassa di Pabrik Nestlé Karawang dapat memanfaatkan 8,880 ton sekam padi per tahun yang didapatkan dari petani padi setempat untuk mencegah sekam padi tersebut menjadi limbah pertanian atau dibakar. Melalui penggunaan boiler biomassa ini, Nestlé Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.068 ton CO2e per tahun. Ini dapat membantu penghematan biaya energi (energy cost saving) sebesar 14%. Bukan hanya itu saja, sisa pembakaran boiler biomassa akan dimanfaatkan menjadi pupuk organik dan akan diberikan kembali pada petani padi setempat.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar menuturkan, “Kami sangat bangga, melalui investasi ini, Nestlé MILO kini akan diproduksi 100% di Indonesia. Hal ini juga merupakan kontribusi kami dalam mendukung gerakan #BanggaBuatanIndonesia dari pemerintah. Selain itu, kami juga fokus dalam penanganan perubahan iklim menuju tujuan mencapai nol emisi pada 2050. Kami turut mengambil andil dengan memanfaatkan boiler biomassa sebagai penghasil energi terbarukan bagi pabrik kami. Bekerja sama dengan para petani, mitra industri, pemerintah, organisasi non-pemerintah hingga konsumen dalam bertindak bersama menjalankan upaya ini, kami harap ini dapat membantu mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.”

Lebih jauh ia menegaskan, investasi melalui VBD 2 ini diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO sebanyak dua kali lipat produksi per tahun. Dengan demikian, ke depannya, peningkatan kapasitas produksi diharapkan dapat mendorong Nestlé Indonesia untuk menjadi pasar ekspor negara lain, sekaligus memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi inisiatif Nestlé dalam memperluas investasi di Indonesia. “Pemerintah terus mendorong masyarakat serta sektor bisnis dan industri untuk semakin memperkuat produksi dalam negeri demi semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pasca pandemi. Seperti yang diwujudkan oleh Nestlé Indonesia dengan meningkatkan kapasitas produksi untuk MILO dan menggunakan boiler biomassa, semoga hal ini memberikan dampak positif bagi produksi nasional bahkan nantinya diharapkan dapat membanggakan Indonesia di kancah Internasional.”

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki mengungkapkan, “Saya atas nama pemerintah memberikan apresiasinya setinggi-tingginya kepada PT Nestlé Indonesia yang telah memperluas kapasitas produksi dalam negeri. Hal ini sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia dalam memperkuat produksi di dalam negeri. “Selain itu, pengembangan dan pembangunan Boiler Biomassa untuk menggantikan energi yang lebih terbarukan ini adalah sebuah langkah yang baik, apalagi Karawang memang merupakan produsen padi, sehingga pemanfaatan limbah padi ini juga akan menambah pendapatan bagi kesejahteraan petani,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)