MIX.co.id - Grab menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) untuk menjalankan riset peningkatan keamanan. Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Grab Indonesia dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Hasil riset tersebut nantinya akan berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen calon Mitra Pengemudi, dalam upaya untuk terus meningkatkan standar keamanan Grab Indonesia yang saat ini berada di atas praktik rata-rata industri ride-hailing Indonesia.
Riset bertajuk “Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan Dan/Atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual Pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring)” ini akan berlangsung selama enam bulan. Rencananya, riset tersebut akan melibatkan hingga ribuan Mitra Pengemudi di lima kota di Indonesia.
Dengan kerja sama itu, saat ini, Fakultas Psikologi UI menjadi salah satu bagian dari jajaran mitra strategis yang bekerja sama dengan Grab Indonesia. Sebelumnya, Grab telah menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UNFPA (United Nations Population Fund), Komnas Perempuan, Institut Perempuan, Forum Pengada Layanan (FPL), dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dalam menyusun langkah-langkah strategis. Di antaranya, memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual; memperbarui standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang terindikasi sebagai kekerasan seksual di ekosistem Grab; dan memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan berkendara kepada Mitra Pengemudi.
Dituturkan Director of Trust & Safety and GrabSupport Grab Indonesia Radhi Juniantino, “Grab menerapkan prinsip zero tolerance untuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Penelitian yang akan dijalankan bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif terkait faktor-faktor psikologis yang dapat memicu tindak pelecehan seksual dan non-seksual oleh Mitra Pengemudi, sehingga kami dapat melakukan tindakan preventif yang efektif dan membuat pengguna semakin merasa #PercayaAman naik Grab.”
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dr. Bagus Takwin, M.Hum, Psikolog menambahkan, “Kerja sama ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat. Kami sangat mendukung upaya Grab untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi mitranya, konsumen, dan masyarakat luas. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online.”
Sampai saat ini, aplikasi Grab telah dilengkapi dengan lebih dari 20 fitur keamanan dan keselamatan yang dapat melindungi pengguna sejak proses pemesanan, selama dan setelah melakukan perjalanan. Beberapa fitur tersebut antara lain verifikasi Mitra Pengemudi dan penumpang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), tombol keselamatan, notifikasi bagi Mitra Pengemudi untuk beristirahat, dan notifikasi apabila perjalanan tidak sesuai dengan rute yang seharusnya, serta fitur-fitur lainnya.