Tokoh Sastra, Seniman, dan Jurnalistik Terlibat di “Tribute to Arswendo Atmowiloto”

Disponsori Bakti Budaya Djarum Foundation, PT Sido muncul, Yayasan Karyawan Media Bintang Indonesia, dan Sari Ayu, program “Tribute to Arswendo Atmowiloto” akan digelar di Sentra Jamu Sido Muncul, Kebon Jeruk, Jakarta, pada akhir November ini (30/11).

Program tersebut bukan semata untuk mengenang Arswendo Atmowiloto, sastrawan dan wartawan legendaris yang meninggal dunia pada 19 Juli lalu di usia 70 tahun. Akan tetapi, juga untuk mengingat kembali peran penting Arswendo sebagai wartawan, sastrawan, juga pribadi yang dicintai banyak orang.

Sejumlah public figure dalam dunia sastra dan jurnalistik juga para seniman akan ikut memeriahkan acara Tribute to Arswendo Atmowiloto. Sebut saja, Slamet Rahardjo, Renny Djajoesman, Butet Kartaredjasa, Sandy Nayoan, FX Mudji Sutrisno, Sonny Tulung, Btari Chinta, Kania, Hanan, Moh.Sobary, hingga orang-orang di balik layar Keluarga Cemara The Movie.

Dijelaskan Ricke Senduk yang pernah bekerja di Monitor dan Bintang Indonesia dipercaya oleh rekan-rekannya untuk menjadi ketua panita, “Mas Wendo punya banyak jasa bagi banyak orang. Teman-teman yang tergabung dalam kepanitiaan acara ini bekerja suka rela, semata karena rasa hormat dan kecintaan pada Mas Wendo. Selain teman-teman, keluarga Mas Wendo juga mendukung penuh penyelenggaraan acara ini.”

Arswendo Atmowiloto dikenal sebagai tokoh yang menciptakan tagline “Harta Paling Berharga. Anda” di film “Keluarga Cemara”. Karyanya yang lain adalah Seri Senopati Pamungkas, novel Canting, Sang Pemahat, Dua Ibu, Lukisan Setangkai Mawar (kumpulan cerpen), dan banyak lagi. Arswendo juga banyak menulis buku non fiksi, seperti Telaah Televisi dan Mengarang Itu Gampang, yang nyaris jadi buku wajib mereka yang meniti karir sebagai pengarang. Di dunia sinetron dan film, Arswendo juga menulis naskah Keluarga Cemara, Menghitung Hari, dan sebagainya.