Perilaku konsumen terus berevolusi. Dari pemrosesan informasi hingga konsumsi berkelanjutan, perubahan ini dipengaruhi teknologi, nilai, dan komunitas. Bagaimana merek beradaptasi untuk tetap relevan di tengah pola konsumsi yang dinamis?
Tahun 2023, Weng Marc Lim, Satish Kumar, Nitesh Pandey, Deepak Verma, dan Divesh Kumar menulis artikel di Journal of Consumer Behaviour berjudul "Evolution and Trends in Consumer Behaviour". Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang perubahan pola perilaku konsumen melalui berbagai tema yang terangkum dalam delapan klaster penelitian.
Klaster pertama adalah Consumer Information Processing. Tema ini berfokus pada bagaimana konsumen memproses informasi dalam pengambilan keputusan. Contohnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap ulasan daring dan pengaruh ulasan positif terhadap keyakinan mereka saat berbelanja. Penelitian semacam ini menegaskan bahwa konsumen semakin bergantung pada informasi yang tersedia secara digital maupun offline.
Klaster kedua adalah Consumption Communities, yang menekankan kelompok konsumen yang memiliki kesamaan minat atau ideologi konsumsi. Fenomena seperti sharing economy menjadi contoh nyata di mana konsumen berpartisipasi dalam ekonomi kolaboratif, misalnya melalui marketplace alternatif. Media sosial juga menjadi arena penting bagi konsumen untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman konsumsi.
Klaster ketiga adalah Consumption Value yang berfokus pada nilai yang dicari konsumen saat mengonsumsi produk. Penelitian menunjukkan perbedaan nilai antara generasi tua dan generasi milenial, serta peran media sosial dalam membentuk evaluasi konsumen terhadap produk tertentu. Nilai konsumsi ini membantu memahami bagaimana persepsi konsumen memengaruhi keputusan pembelian.
Klaster keempat menyoroti Sustainable Consumption atau konsumsi berkelanjutan. Isu-isu seperti limbah makanan, adopsi produk ramah lingkungan, dan green consumerism menjadi fokus utama. Konsumsi berkelanjutan menjadi isu mendesak yang didorong oleh kesadaran lingkungan dan upaya perubahan perilaku konsumen.
Klaster kelima membahas Intergenerational Consumer Behaviour. Tema ini meneliti perbedaan perilaku konsumsi antar generasi, seperti pengaruh iklan pada anak-anak atau pilihan makanan yang dipengaruhi oleh orang tua. Teknologi juga berperan dalam mendorong konsumsi, terutama di kalangan anak muda.
Klaster keenam adalah Consumer-Brand Relationship, yang menekankan interaksi konsumen dengan merek. Penelitian ini mengungkap tantangan merek dalam membangun keterlibatan konsumen, serta hubungan antara citra merek, nostalgia konsumen, dan komunikasi dari mulut ke mulut.
Klaster ketujuh, Consumer Ethics, berfokus pada faktor-faktor yang memengaruhi etika konsumen. Perilaku seperti boikot (menolak membeli produk) dan buycott (mendukung produk tertentu) merupakan contoh nyata. Religiusitas dan tanggapan konsumen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan juga menjadi bagian dari tema ini.
Terakhir, klaster kedelapan adalah Conditional Relationships in Consumer Behaviour. Tema ini mengeksplorasi hubungan kausal dalam perilaku konsumen, seperti pengaruh demografi dan psikografi terhadap persepsi konsumen terhadap merek tertentu. Penelitian ini penting untuk memahami kondisi yang memicu perilaku tertentu.
Secara keseluruhan, evolusi perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari teknologi, nilai konsumsi, hingga etika dan keberlanjutan. Tren-tren ini memberikan gambaran bagaimana perilaku konsumen terus berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, tuntutan lingkungan, dan dinamika sosial yang semakin kompleks.
REFERENSI
Lim, W. M., Kumar, S., Pandey, N., Verma, D., & Kumar, D. (2023). Evolution and trends in consumer behaviour: Insights from Journal of Consumer Behaviour. Journal of Consumer Behaviour, 22(1), 217–232.