WAWASAN BARU TENTANG TREN SKINCARE INDONESIA

Telusuri perkembangan tren skincare di Indonesia tahun 2024—laporan 'Beauty Trend 2024 mengungkap perilaku dan preferensi konsumen yang terus berubah dalam industri kecantikan yang dinamis.

.

.

Pasar skincare di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang meningkat sepanjang tahun 2024, dengan banyaknya inovasi dan tren yang muncul.

Menurut laporan "Beauty Trend 2024 #2: Skincare Trends & Usage Behavior - Jakpat Premium Report 2024," terdapat beberapa poin penting yang mencerminkan bagaimana industri ini berkembang di tengah meningkatnya kesadaran konsumen dan pengaruh digital yang semakin kuat.

Para konsumen Indonesia kini semakin mengincar kulit yang ideal: bebas komedo, halus, dengan pori-pori minimal dan minim garis halus. Kesenjangan antara keinginan dan realita menciptakan peluang besar bagi para pemain industri skincare untuk menyediakan solusi yang efektif.

Vitamin C dan Niacinamide menjadi bintang di antara bahan-bahan aktif, terus populer karena efektivitasnya yang tinggi dalam merawat kulit. Sementara itu, penggunaan sunscreen juga semakin diutamakan, dengan lebih dari setengah pengguna skincare rutin mengaplikasikannya setiap pagi, sebuah peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Tren "skin minimalism" juga semakin diadopsi, di mana 72% pengguna skincare sudah mengenal konsep ini dan 44% di antaranya telah menerapkannya dalam rutinitas harian mereka. Ini menunjukkan adanya kecenderungan untuk kembali ke perawatan kulit yang lebih sederhana dan fokus pada kualitas daripada kuantitas produk.

Dalam hal pembelian, pasar online terus mendominasi. Mayoritas konsumen memilih untuk membeli produk skincare melalui platform online, dengan sebagian besar dari mereka memilih toko resmi merek untuk memastikan keaslian produk yang dibeli.

Rutinitas skincare pagi dan malam pun dibahas, termasuk pemilihan pelembap, penggunaan sunscreen, dan produk perawatan kulit lainnya, yang mencerminkan preferensi yang beragam di antara konsumen.

Preferensi tekstur pelembap menunjukkan distribusi yang cukup merata antara krim, gel, dan bentuk watery, menandakan keberagaman kebutuhan dan selera pengguna dalam memilih produk yang cocok untuk jenis kulit mereka.

Di samping itu, laporan ini juga menyoroti merek-merek yang paling sering digunakan dalam berbagai kategori produk skincare. Meski tidak tersedia detail dalam versi gratis laporan ini, diungkapkan bahwa lima merek teratas dominan dalam preferensi konsumen untuk pelembap, sunscreen, toner, serum, pembersih, dan masker.

Dengan pengeluaran rata-rata per transaksi berkisar antara IDR 100.000 – 300.000, wanita cenderung menghabiskan lebih banyak untuk skincare dibandingkan pria. Selain marketplace, channel offline seperti minimarket dan supermarket masih menjadi pilihan bagi sebagian konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk mencakup harga, reputasi merek, klaim produk, dan rekomendasi, yang semua ini menjadi kunci dalam strategi pemasaran yang efektif.

Secara keseluruhan, tahun 2024 menandai sebuah era di mana kesadaran akan pentingnya perawatan kulit meningkat, didorong oleh preferensi terhadap bahan aktif tertentu dan adopsi terhadap perlindungan dari sinar matahari.

Tren ini, bersamaan dengan adopsi skin minimalism, menandai pergeseran signifikan dalam perilaku konsumen skincare di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)