Ada dua permasalahan umum yang kerap dihadapi para pengelola terbitan berkala ilmiah (jurnal), yaitu ketersediaan naskah bermutu dan keberlanjutan pengelolaan terbitan berkala ilmiah. Menjawab permasalahan itu, Universitas Budi Luhur (UBL) memutuskan untuk menggelar kegiatan "Pelatihan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik" November ini di Hotel Ara Gading Serpong, Tanggerang.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, mengatakan, "Universitas Budi Luhur mendapatkan kepercayaan dari Kemenristek Dikti untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik atau e-Journal. Pelatihan pengelolaan e-journal senafas dengan program yang dikembangkan Universitas Budi Luhur."
Ditambahkan Dit-Litabmas DIKTI Suwitno, kegiatan Pelatihan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik-Open Journal System (OJS) diiharapkan dapat bermanfaat bagi para pengelola terbitan berkala ilmiah. "E-Journal diharapkan dapat dijadikan sarana bagi penulis dalam mempublikasikan hasil penelitian berskala nasional maupun internasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan melalui penerapan OJS," katanya.
Selanjutnya, Dra. Dwi Achadiani, MKom, Kepala Biro Perpustakaan dan Publikasi Universitas Budi Luhur yang juga menjadi Ketua Panitia menambahkan bahwa tujuan utama Pelatihan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik-Open Journal System adalah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan pengelola jurnal untuk dapat mengelola jurnal dengan baik.
"Tujuan khusus kegiatan pelatihan ini adalah agar para peserta pelatihan dapat meningkatkan pemahaman tentang kebijakan, dasar filosofi, prinsip-prinsip dan prosedur akreditasi terbitan ilmiah dan pengelolaan terbitan berkala ilmiah elektronik. Termasuk, meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan dan pengajuan akreditasi terbitan berkala ilmiah, meningkatkan kesadaran akan peran akademis sebagai agent of change berlandaskan kemampuan untuk mengembangkan terbitan berkala ilmiah. Hal itu sebagai upaya sarana publikasi artikel ilmiah, menjembatani komunikasi antar peneliti secara lokal, regional, nasional, maupun internasional," tutup Dwi.