UC Browser, browser mobile andalan dari UCWeb, perusahaan Alibaba Group, baru saja mengumumkan telah meraih pencapaian baru, dengan menjadi browser mobile nomor dua paling populer di dunia dengan pangsa pasar sebesar 16,82% menurut StatCounter – sebuah layanan analisa independen untuk lalu lintas web, pada Kamis, (22/10) di Jakarta. Di Indonesia, UC Browser memiliki pangsa pasar sekitar 42,1% dan merupakan aplikasi browser favorit.
YU Yongfu, President Alibaba Mobile Business Goup, mengatakan, “Selain pencapaian posisi tinggi di pasar lokal kami di China, pertumbuhan di luar negeri secara signifikan telah menyumbang pencapaian UC Browser untuk menjadi browser mobile nomor dua di dunia. UC Browser menjadikan layanan-layanan mobile lebih mudah diakses, membantu meningkatkan dan membentuk-ulang gaya hidup mobile dari para pengguna kami di seluruh dunia. Kami akan terus menjangkau para pengguna baru lewat upaya-upaya unik dalam lokalisasi dan personalisasi.”
Ekspansi bisnis UC Browser nyatanya tidak hanya di Tiongkok saja, perusahaan ini juga konsisten dengan peningkatan di pasar-pasar luar negeri, misalnya dengan lebih dari setengah pangsa pasar browser mobile (51,9%, StatCounter) untuk bulan September di India dan pangsa pasar 42,1% (StatCounter) untuk bulan yang sama di Indonesia, negara kedua dan ketiga dengan populasi paling besar di Asia. India dan Indonesia telah menjadi garis batas baru untuk Internet mobile, didorong sebagian besar oleh pertumbuhan yang cepat dari populasi yang terhubung ke Internet.
UC Browser juga mencapai posisi nomor satu sebagai market leader di Pakistan (31,7%, September 2015, StatCounter). Menurut Yongfu, dominasi jangka panjang UC Browser di pasar browser mobile ada di China, India, dan Indonesia, dimana ketiga negara berkembang tersebut memiliki populasi terbesar di seluruh dunia. Ketiga negara ini memiliki total penduduk sebesar 2,8 milyar, atau lebih dari sepertiga penduduk dunia.
Dikatakan Yongfu, kekuatan UC Browser terletak pada teknologi unik browsing yang diperkuat cloud, yang memampatkan data hingga 60%, mampu memampatkan halaman untuk memuat halaman lebih cepat dan menghemat data, juga dengan konten lokal yang disesuaikan dengan tiap-tiap negara.
“Lokalisasi yang mendalam dan kemitraan kuat dengan para penyedia konten telah mendorong unduhan dan penggunaan browser ini. Desember tahun lalu, UC Browser telah melewati titik 100 juta pengguna aktif harian (DAU – daily active user), memposisikannya sejajar dengan kelompok aplikasi elit seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan lain-lain,” sebut Yongfu.
Strategi selanjutnya untuk menaklukkan pasar Asia Pacific terutama Indonesia, UC Browser tengah bersiap untuk merilis UC Browser 10.7 untuk Android – memberikan pengguna kebebasan sepenuhnya untuk mengatur cara mereka menemukan dan mengakses konten web.