News Trend

STRATEGI SPONSORSHIP UEFA CHAMPIONS 2022/2023

Studi yang dilakukan oleh Beek dan Derom (2023) menyelidiki pengaruh jangka panjang dari mensponsori kompetisi olahraga global dengan mengambil contoh UEFA Champions League, kompetisi sepak bola profesional internasional yang prestisius.

Penelitian ini, yang melibatkan lebih dari 111,000 responden dari lima negara selama lebih dari 17 tahun, mengungkap dampak sponsor terhadap kesadaran merek (recall dan recognition), citra merek, dan perilaku pembelian. Studi ini juga mengklarifikasi hubungan antara keterlibatan penggemar dan efek merek yang signifikan bagi sponsor lama seperti Amstel, Heineken, dan MasterCard dibandingkan dengan pesaing mereka, dengan membedakan empat profil penggemar.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat jenuh dari dampak sponsor, efek peluruhan memori dari sponsor masa lalu, sikap penggemar terhadap sponsor, dan persepsi komersialisasi sepak bola. Tantangan di masa depan tentang strategi merek, model kemitraan, dan daya tarik UEFA Champions League menjadi ilustrasi yang berguna bagi pemasar olahraga dan manajer sponsor dalam pengambilan keputusan sponsor di sepak bola dan domain lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Beek dan Derom (2023) tentang dampak jangka panjang sponsor terhadap merek dalam kompetisi olahraga global, khususnya UEFA Champions League, menawarkan wawasan penting bagi para pemasar dan manajer sponsor. Studi ini mengungkapkan beberapa temuan kritis yang mempengaruhi keputusan strategis dalam pemasaran dan sponsorship.

Pertama, keterlibatan penggemar terbukti sangat penting. Merek yang berhasil menarik penggemar melalui konten yang menarik atau interaksi yang meningkat sering kali melihat peningkatan yang signifikan dalam kesadaran dan persepsi positif terhadap merek mereka. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan penggemar tidak hanya penting untuk kesuksesan jangka pendek tetapi juga mempengaruhi loyalitas jangka panjang.

Kedua, ada efek jenuh dalam sponsorship. Terus-menerus mensponsori event yang sama bisa mengurangi manfaat yang dirasakan dari eksposur merek. Ini menyarankan bahwa merek harus terus mengevaluasi dan menyegarkan kemitraan mereka untuk mempertahankan keefektifannya.

Ketiga, efek peluruhan memori menunjukkan bahwa ingatan tentang sponsor sebelumnya dapat memudar seiring waktu. Ini mendorong merek untuk terus menerapkan strategi pemasaran yang aktif dan inovatif yang dapat memperbarui dan memperkuat kehadiran mereka di benak penggemar.

Keempat, penelitian juga menyoroti kekhawatiran penggemar tentang komersialisasi yang berlebihan dalam olahraga. Persepsi negatif ini bisa mengikis citra merek jika tidak ditangani dengan hati-hati. Merek harus menemukan keseimbangan antara meningkatkan visibilitas mereka dan mempertahankan nilai-nilai yang dihargai oleh penggemar dan komunitas.

Kelima, penelitian ini juga menegaskan perlunya strategi merek yang fleksibel dan dinamis yang lebih dari sekadar pencarian visibilitas. Merek harus berusaha untuk menciptakan pengalaman yang mengesankan dan bermakna bagi penggemar, yang pada gilirannya dapat memperkuat loyalitas dan dukungan mereka.

Akhirnya, UEFA Champions League, dengan daya tarik globalnya, tetap menjadi platform yang sangat berharga untuk membangun dan memperkuat ekuitas merek. Namun, ini memerlukan pendekatan yang bijaksana dan strategi jangka panjang yang mempertimbangkan perubahan preferensi dan perilaku penggemar.

Secara keseluruhan, temuan dari studi ini menyarankan bahwa merek harus mempertimbangkan berbagai faktor—dari keterlibatan penggemar hingga persepsi komersialisasi—saat merancang dan mengimplementasikan strategi sponsorship mereka. Merek perlu berinovasi dan menyesuaikan diri untuk tetap relevan dan efektif dalam mendukung dan mempromosikan di arena olahraga global.

REFERENSI:

Beek, R. M., & Derom, I. (2023). Sponsoring the UEFA Champions League: exploring the impact on brand equity among fan profiles. Soccer & Society, 24(4), 563–580. https://doi.org/10.1080/14660970.2023.2194518

Page: 1 2Lihat Semua

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

Gelar Mini Exhibition Selama Lima Hari, Sharp Targetkan Transaksi Rp 3 Miliar

MIX.co.id - Sharp resmi menggelar Sharp Immersive Audio Visualization Mini Exhibition, di Main Atrium, Bintaro…

14 hours ago

Dulhani, Angkat Eforia Bollywood Jadi Peluang Bisnis

MIX.co.id – Bollywood bukan hanya sebuah industri film semata, melainkan sebuah fenomena global dengan penggemar…

21 hours ago

Program “Ellips Shine Sister” Hadir di Universitas Indonesia

MIX.co.id - Ellips Shine Sister kembali hadir di Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya, program yamg merupakan…

22 hours ago

Berkat Creative Solution, Salvo Masuk Daftar Top 10 Creative Agencies

MIX.co.id - Memasuki tahun ketujuh, Salvo, agensi kreatif lokal, kembali mengambil langkah strategis dengan membuka…

1 day ago

Praktik RPM Biasa Terjadi dalam Bisnis

MIX.co.id – Penetapan Resale Price Maintenance (RPM) terhadap sebuah produk adalah praktik yang umum terjadi…

1 day ago

URALA Rilis Hasil Riset Perilaku Belanja Online di Malut

MIX.co.id – Perilaku belanja online dan tren pemasaran digital ternyata belum sepenuhnya berlaku di wilayah…

1 day ago