MIX.co.id - Uni Eropa dan Indonesia kembali memperkuat kemitraan mereka di bidang lingkungan. Hal itu ditandai dengan kunjungan Direktur Jenderal Florika saat bertemu dengan Deputi Menteri Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS Vivi Yulaswati; Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarty; dan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah.
Objektif utama dari kunjungan itu adalah untuk menindaklanjuti kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto ke Brussels bulan lalu dan bekerja sama lebih erat dalam implementasi regulasi Uni Eropa terkait komoditas tertentu yang terkait dengan deforestasi dan degradasi hutan.
Komisi Eropa dan pemerintah Indonesia membahas pembentukan Satuan Tugas Ad-Hoc untuk mendukung implementasi regulasi Deforestasi Uni Eropa dalam semangat kerja sama untuk meningkatkan dialog tentang rantai pasokan bebas deforestasi yang dapat dilacak dan transparan.
Upaya bilateral ini melengkapi platform deforestasi multipihak Uni Eropa yang sudah ada. Nantinya, Satuan Tugas Ad Hoc dapat melihat situasi untuk semua komoditas dalam lingkup regulasi baru Uni Eropa ini dan juga berfokus pada tantangan dan solusi yang spesifik, khususnya terkait dengan pelibatan dan penelusuran petani lahan kecil, serta potensi perbaikan dan solusi skema penelusuran yang bisa memfasilitasi kerja sama dengan rantai pasokan bebas deforestasi.
"Saya sangat senang bahwa Uni Eropa dan Indonesia terus melanjutkan dialog dan kolaborasi konstruktif di bidang lingkungan. Dalam banyak topik, seperti keanekaragaman hayati, air, ekonomi sirkuler, sampah, dan plastik, kami berada dalam gelombang yang sama. Kami juga berinteraksi secara positif dalam implementasi Regulasi Deforestasi Uni Eropa untuk meningkatkan perdagangan komoditas legal dan bebas deforestasi serta memastikan bahwa petani lahan kecil juga dapat menjadi bagian dari rantai pasokan yang berkelanjutan," ungkap Direktur Jenderal Fink-Hooijer.
Sementara itu, sepanjang diskusi, Direktur Jenderal Fink-Hooijer berbagi perspektif dan kemajuan kebijakan Uni Eropa dan mendapatkan wawasan tentang kerja sama dengan Indonesia dalam sektor kunci, seperti pelaksanaan Ekonomi Sirkuler dan berpartisipasi dalam implementasi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global yang disepakati di COP15 Desember lalu. Direktur Jenderal juga mengumumkan dukungan Uni Eropa terhadap kepemimpinan Indonesia untuk Forum Air Dunia yang akan diselenggarakan di Bali pada Mei 2024.
Dalam sesi yang diselenggarakan bersama dengan Sekretariat ASEAN dan negara anggota ASEAN, keduanya meluncurkan Platform Pemangku Kepentingan Ekonomi Sirkuler ASEAN dengan tujuan untuk mendorong kerja sama dan pertukaran praktik baik dalam Ekonomi Sirkuler di kawasan tersebut. Keduanya juga membahas peluang untuk meningkatkan kerjasama di bidang lingkungan yang lebih luas dan di sektor energi dalam kerangka ‘Team Europe’.