Memasuki tahun ketiga, PT Unilever Indonesia Tbk. kembali menggelar "Indonesia Hygiene Forum (IHF) 2020". Dikemas dalam format webinar, diskusi interaktif yang digelar hari ini (25/6) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol higienitas yang tepat demi melindungi diri dan lingkungan dari bahaya penyebaran Covid-19, khususnya menghadapi tatanan baru pasca PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Pada diskusi interaktif itu, Unilever menghadirkan sederet pakar yang mewakili para pemangku kepentingan di bidang kesehatan, yakni dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia.
Dituturkan Sancoyo Antarikso, Governance and Corporate Affairs Director PT Unilever Indonesia, Tbk. Sebagai perusahaan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, sejak awal pandemi, Unilever dengan semangat #MariBerbagiPeran telah menyalurkan donasi dalam berbagai bentuk.
Dia mencontohkan, "Donasi berupa produk perawatan higienitas diri dan rumah, ribuan paket makanan dan alat pelindung diri untuk para tenaga kesehatan, 40.000 alat tes PCR, dan banyak lainnya melalui beberapa program kemitraan. Selain itu, kami juga secara konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya PHBS, dan penyelenggaraan IHF 2020 merupakan salah satu perwujudannya.”
Tatanan baru pasca PSBB tentu saja mengakibatkan adanya perubahan perilaku di dalam masyarakat. Penerapan protokol higienitas dan disinfeksi yang lebih seksama di ruang publik dan fasilitas umum menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat.
dr. Imran Agus Nurali, Sp, KO. Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, menegaskan, Menuju masyarakat yang produktif dan terlindung dari virus Covid-19, diperlukan penataan penyelenggaraan berbagai kegiatan dengan prioritas kesehatan masyarakat. Tempat dan fasilitas umum sebagai salah satu fokus penyebaran Covid-19, wajib menerapkan protokol kesehatan."
Diakuinya, tindakan disinfeksi secara berkala adalah salah satu hal terpenting dalam protokol tersebut. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti lakukan saat tidak ada orang di dalam ruangan; wajib menggunakan alat pelindung diri; jauhi hewan atau tumbuhan; hindari menggunakan atau meracik cairan disinfektan tidak sesuai panduan misalnya mencampurkan bahan disinfektan yang berbeda; jangan dilakukan sambil berbicara, makan, minum atau merokok; bersihkan ruangan dan permukaan terlebih dahulu sebelum tindakan disinfeksi; jangan melap ulang permukaan yang sudah di-disinfeksi sebelum 10 menit; serta hindari disinfeksi ke tubuh manusia.
Sejatinya, kedisplinan masyarakat menjadi salah satu kunci utama dalam menangani pandemi Covid-19. Diuraikan Dr. Daeng M Faqih, SH, MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Virus Covid-19 hingga kini infeksinya masih terus berlangsung. Oleh karena itu, tidak boleh lengah."
Menurutnya, elemen terpenting yang harus menyiapkan diri dalam menghadapi tatanan baru pasca PSBB nanti adalah masyarakat. Antara lain, bagaimana mereka dapat menjalankan aktivitas sambil terus melakukan langkah-langkah pencegahan, terutama bagi mereka yang berada di kelompok usia rentan. Disiplin pada era pasca PSBB nanti bisa dikatakan sebagai vaksin yang ampuh, dan ini tentunya membutuhkan kolaborasi dan koordinasi dari semua pihak.
Diimbuhkan Endang Saraswati, Head of SEAA R&D Skin Cleansing & Oral Care Unilever, Untuk meciptakan keamanan di ruang publik, harus dimulai dari pemberdayaan individu. Sebagai pelaku industri, kami tidak hanya memiliki peran untuk memberikan edukasi, namun juga memastikan ketersediaan produk guna memenuhi kebutuhan konsumen."