Unilever Resmikan Pabrik Pengolahan Sawit Senilai Rp 2 Triliun

Unilever

Keseriusan Unilever berinvestasi di Indonesia kembali diwujudkan lewat peresmian pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara, akhir November ini (26/11). Pabrik yang dikelola sepenuhnya oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia itu diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Chief Executive Officer Unilever Paul Polman.

Untuk pendirian pabrik tersebut, Unilever mengucurkan dana investasi sebesar Rp 2 triliun. Di pabrik dengan kapasitas 200,000 ton per tahun itu, Unilever akan mengolah bahan baku berbahan dasar kelapa sawit atau crude palm kernel oil (CPKO) menjadi fatty acid, glicerine dansoap noodle untuk nantinya digunakan dalam pembuatan produk-produk konsumen, terutama sabun, shampo, dan detergen. Sebanyak 85% dari produknya akan diekspor.

Paul Polman mengatakan, “Unilever memiliki visi untuk menumbuhkan bisnisnya dua kali lipat seraya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Visi ini dituangkan dalam strategi yang kami sebut Unilever Sustainable Living Plan (USLP), yang befokus pada 3 hal utama. Yakni, peningkatan kesehatan dan hygiene masyarakat, pengurangan dampak lingkungan antara lain dengan memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber yang berkelanjutan, serta peningkatan penghidupan masyarakat di sepanjang rantai nilai kami. Pembangunan pabrik oleochemical ini merupakan tonggak penting bagi Unilever dalam mencapai mencapai target kami di 2020, yakni menggunakan 100% minyak kelapa sawit dari sumber yang bersertifikasi dan dapat ditelusuri.”

Kehadiran pabrik baru tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah menumbuhkan perekonomian di luar Jawa serta mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah di kawasan tersebut. Selain membuka lapangan kerja, keberadaan pabrik Unilever Oleochemical Indonesia ini juga membuka peluang bagi para petani kecil untuk menjadi pemasok Unilever, mendukung peningkatan produktivitas perkebunan, dan meningkatkan pendapatan penduduk setempat.

Sejak pembangunan awal, UOI telah menyerap 600 tenaga kerja langsung dan 2000 tenaga kerja tidak langsung. UOI bekerjasama dengan PTPN III dan IDH untuk membantu para petani kecil meningkatkan hasil panen mereka, yang berarti peningkatan pendapatan dari penanaman sawit.

“Sebagai perusahaan yang banyak mengunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku di dalam produk-produknya, Unilever terdorong untuk membantu terjadinya transformasi di industri minyak kelapa sawit. Visi kami adalah bahwa di tahun 2020, akan ada sebuah transformasi besar dimana seluruh pelaku industri minyak sawit di dunia akan bergerak ke arah 100% minyak sawit yang sustainable,” tutup Paul Polman.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)