Universitas Budi Luhur Perkuat Lulusan Berkarakter dan Berdaya Saing

budi luhur

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia untuk dapat bersaing sekaligus berkompetisi dengan SDM asing. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi juga dituntut untuk berperan serta dalam menciptakan SDM unggul yang memiki daya saing.

Apalagi, data dan prediksi ekonomi menunjukkan bahwa pada tahun 2030, Indonesia berpotensi menempati peringkat ke-7 ekonomi terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia juga akan mendapatkan bonus demografi, karena akan memiliki jumlah SDM produktif yang sangat besar.

Dikatakan Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D., "Era MEA telah memberikan tantangan sekaligus peluang kepada kami untuk dapat berperan dan memberikan manfaat bagi bangsa. Antara lain, berperan dalam memperkuat kompetensi dan karakter, kecerdasan, dan kebudiluhuran para lulusan."

Demi menciptakan bibit unggul dan berdaya saing di era MEA, Universitas Budi Luhur melakukan berbagai upaya yang cukup signifikan. Di antaranya, selain memiliki ijazah akademik, lulusan Universitas Budi Luhur juga dipersiapkan untuk dapat memiliki sertifikasi kompetensi dan sertifikasi profesi.

"Selain itu, para lulusan Universitas Budi Luhur juga didorong untuk memiliki kemampuan berbahasa Internasional serta berkemampuan adaptif, kreatif, dan inovatif," ucap Prof. Suryo Hapsoro, yang menyebutkan bahwa jumlah wisudawan yang diwisuda hari ini (9/5) pada acara Wisuda Universitas Budi Luhur mencapai 1.184 wisudawan.

Bebagai upaya yang telah dilakukan oleh Universitas Budi Luhur, katanya, antara lain melakukan studi banding, melakuakn kerja sama dengan berbagai instansi dalam dan luar negeri, worskhop, seminar nasional, kuliah umum, pelatihan uji kompetensi, kuliah dan studi lapangan, dan sebagainya.

Menurut Prof. Suryo Hapsoro, tahun 2016 ini Universitas Budi Luhur juga suskes memetik sederet prestasi. Antara lain, terpilihnya Rektor Universitas Budi Luhur sebagai Ketua Umum Asosiasi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkotika (Artipena) periode 2016-2018; memperoleh Hibah Tracer Study tahun 2016 dari Kementerian Ristekdikti; memperoleh Program Hibah Bina Desa tahun 2016; serta memperoleh berbagai juara pada kompetisi olahraga, seni, dan sains.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)