Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah, berhasil menjuarai Pertamina Olimpiade Sains 2016 lewat kajian penelitian yang bertajuk biohidrogen sebagai salah satu jenis energi baru terbarukan di masa depan pengganti bahan bakar fosil.
Tim riset Untad yang diketuai Faris Muhammad Gazali (Jurusan Biologi, FMIPA) dibantu anggota tim Ryan Hankey Ranonto (Jurusan Fisika, FMIPA) dan Yogi Adam (Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian) berhasil mengungguli 17 finalis nasional lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Inovasi ketiga mahasiswa tersebut berupa produksi biohidrogen dengan menggunakan bakteri thermofilik yang diisolasi dari mata air panas di Desa Bora, Sulawesi Tengah.
“Kami bangga bisa mengharumkan nama almamater. Kemenangan ini menunjukkan walaupun kami dari jauh namun kami tidak kalah dengan universitas-universitas di Jawa,” kata Faris pada acara penganugerahan juara Pertamina Olimpiade Sains 2016 yang diadakan di Gedung Wanita Patra, Simprug, Jakarta, kemarin (24/11/016).
Pertamina Olimpiade Sains 2016 terselenggara atas kerja sama PT Pertamina (Persero) dan Universitas Indonesia dengan mengambil tema “Mencetak Generasi Cerdas Bangun Peradaban Bangsa”. Tahun ini untuk pertama kalinya diterapkan tes seleksi daerah secara online menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) untuk kategori teori.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro, program ini merupakan wujud kontribusi Pertamina dalam mengembangkan kualitas SDM bangsa Indonesia dan memberikan harapan pada generasi muda untuk tetap optimis dan mengukir prestasi yang baik untuk diri sendiri, lingkungan sekitar, serta kepentingan bangsa dan negara.
“Kami berharap inovasi teknologi yang dihasilkan dapat dikembangkan dan bahkan diterapkan untuk pengembangan bisnis energi nasional khususnya di Pertamina pada saat ini dan di masa mendatang.” ujar Wianda.