Upaya Ajinomoto Hilangkan Stigma MSG Picu Obesitas

MIX.co.id - Obesitas menjadi salah satu dari permasalahan gizi atau malnutrisi di Indonesia, selain kekurangan gizi (wasting) dan defisiensi mikronutrien. Oleh karena itu, PT Ajinomoto Indonesia sebagai perusahaan produsen bumbu masak di Indonesia yang peduli dengan permasalahan gizi, menggelar edukasi tentang penerapan pola hidup sehat.


Edukasi digelar dalam format webinar bertajuk “Apakah Obesitas Disebabkan oleh Bumbu Umami atau Kelebihan Kalori?” pada awal September ini, dengan menghadirkan dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM, spesialis gizi klinik, sebagai pembicara.

Pada kesempatan itu, ia memaparkan fakta-fakta ilmiah terkait penyakit degeneratif, seperti obesitas dan hipertensi, serta strategi pengurangan asupan garam dengan pemanfaatan bumbu Umami seperti monosodium glutamat (MSG).

Menurut dr. Arti Indira, konsumsi bumbu Umami seperti MSG tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama obesitas, karena hingga saat ini belum ada penelitian maupun jurnal ilmiahnya.

“Penyebab obesitas itu sangat kompleks (multi-faktorial), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja. Penyebab obesitas berhubungan erat dengan asupan makan, aktivitas fisik, genetikx dan lingkungan. Sejauh ini tidak ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG,” papar dr. Arti.

Lebih jauh ia menegaskan, salah satu penyebab terbesar obesitas adalah pola makan berlebihan. Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki, yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.

"Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, disarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya supaya terhindar juga dari obesitas. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram,” jelasnya.

Katarina Larasati, Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, menambahkan bahwa saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.

“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," lanjutnya.

Kampanye tersebut, diakui Katarina, juga merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)