Di Indonesia, terdapat lebih dari 2 juta transaksi mobil bekas setiap tahunnya. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar mobil bekas terbesar di Asia Tenggara. Angka ini bahkan diprediksi masih akan terus tumbuh hingga 10% per tahunnya, sejalan dengan pertumbuhan tinggi kelas menengah dan populasi mobil di Tanah Air.
Sementara itu, pasar mobil bekas di Asia Tenggara tercatat sebagai pasar mobil bekas terbesar kelima di dunia. Ada lebih dari 5 juta transaksi setiap tahunnya, dengan nilai transaksi yang mencapai $ 30 miliar.
Sayangnya, menurut Co-Founder dan CEO Carsome Eric Cheng, konsumen yang memanfaatkan platform e-commerce dalam jual-beli mobil bekas terhitung masih sedikit. Hal itu disebabkan minimnya alternatif platform online jual-beli mobl bekas yang tersedia. Alhasil, konsumen Indonesia lebih memilih melakukan penjualan mobil mereka kepada dealer atau melalui agen. Demikian dikatakan Eric Cheng, Co-Founder dan CEO Carsome, pada kesempatan press conference yang digelar Mei ini.
Hal serupa juga terjadi di tingkat perusahaan. Banyak perusahaan seperti perusahaan leasing dan keuangan menjual mobil bekas mereka melalui lelang fisik, yang merupakan faktor pembatas untuk mendapatkan harga terbaik. "Dealer tradisional menjadi pemegang mayoritas pasar. Keadaan ini tentunya sangat tidak efisien dalam pengalaman membeli dan menjual mobil bekas," ujarnya.
Berangkat dari insight tersebut, Carsome hadir untuk merevolusi industri jual-beli mobil bekas dengan menyediakan platform penjualan mobil bekas online. Carsome menawarkan proses penjualan yang cepat, mudah, dan transparan. "Carsome berkomitmen untuk menjadi 'cara standar baru’ dalam menjual mobil bekas di Asia Tenggara," yakinnya.
Melalui portal berbasis online, menurut Eric, pelanggan dapat menjual kendaraan mereka dengan harga terbaik kepada dealer di seluruh negeri. Carsome memfasilitasi seluruh proses penjualan mobil dari inspeksi, penilaian harga, penawaran dan pembayaran dealer serta kebutuhan logistik, yang memungkinkan pelanggan untuk menjual mobil mereka dalam satu hari, tanpa biaya seperspun dan tanpa perlu repot kepengurusan dokumen.
“Kami melihat potensi pasar yang sesuai dari model bisnis yang kami usung karena tidak banyak platform daring yang tersedia, yang menyediakan layanan proses menyeluruh kepada konsumen seperti Carsome. Kami percaya bahwa Carsome membawa inovasi baru ke pasar yang sebagian besar masih tradisional dan belum terdisrupsi. Kami juga memberikan penekanan kuat pada pelayanan kami untuk memastikan konsumen mendapat pengalaman menjual mobil dengan kualitas terbaik di Carsome,” ucap Eric.
Ditambahkan Andreas Djingga, Country Manager Carsome Indonesia, dengan pendanaan Seri B yang diterima pada awal 2018, Carsome berkomitmen untuk memajukan pertumbuhan di Indonesia dengan berinvestasi lebih banyak dalam membangun brand awareness di Indonesia demi memperkenalkan Carsome sebagai 'cara standars baru' dalam jual-beli mobil bekas.
"Kami memperbanyak tenaga kerja kami untuk mengakomodasi lebih banyak konsumen, dan meningkatkan kehadiran kami dengan memperbanyak lokasi inspeksi. Kami juga memindahkan kantor kami ke lokasi yang lebih besar di Jakarta Barat untuk mengakomodasi transaksi yang lebih banyak, serta memperbanyak tenaga kerja kami untuk memenuhi kebutuhan inspeksi," aku Andreas.
Pada kesempatan yang sama, sebagai bagian dari inisiatif dan komitmen Carsome di Indonesia, Carsome menyumbangkan mobil ke Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAKI). Carsome berharap bahwa donasi tersebut dapat berkontribusi pada masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan transportasi.
"Kami melihat kebutuhan YKAKI untuk mempunyai moda transportasi yang memadai untuk mengakomodasi anak-anak dalam mendapatkan perawatan. Kami berharap dengan transportasi tambahan yang diberikan kepada YKAKI, anak-anak akan mendapatkan perawatan tepat waktu dan pada saat yang sama membantu untuk memudahkan tim YKAKI untuk menjalankan pelayanan harian mereka,” tutup Andreas beralasan.