Tren futsal dan bertumbuhnya klub-klub sepak bola di Tanah Air rupanya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi produsen rumput sintetis. Sejatinya, penggunaan rumput sintetis di lapangan futsal maupun sepakbola kini mulai menjadi tren.
Dikatakan Aldrey Hansyah, Direktur Delta Prima, "Penggunaan rumput sintetis sudah banyak digunakan di lapangan futsal di Indonesia. Penetrasinya mungkin sudah mencapai 90%. Namun, penggunaan untuk di lapangan sepak bola di Indonesia masih sangat rendah. Padahal, di luar negeri penggunaan rumput sintetis di lapangan sepak bola, termasuk di lapangan sepak bola ternama, sudah sangat banyak. Sedangkan penggunaan rumput sintetis untuk lanskap, jumlahnya sudah cukup tinggi di Indonesia," tegasnya.
Oleh karena itu, sejak hadir lima tahun lalu, mulai tahun 2016 ini Delta Prima tampak serius membidik klub-klub sepak bola, sport center sekolah, soccer academy, lapangan futsal, hingga taman bermain. "Kami punya tiga produk untuk menjawab kebutuhan di segmen itu," ujarnya.
Produk pertama adalah Limonta, rumput sintetis berstandard FIFA dengan kontribusi 25%. Kedua, Evoturf, rumput sintetis untuk lapangan profesional, antara lain lapangan futsal, dengan kontribusi 70%. Ketiga, Eco Grass, rumput sintetis untuk landscap, dengan kontribusi 5%.
Ditambahkan Aldrey, untuk sebuah lapangan sepak bola full size, biaya yang dikeluarkan untuk rumput sintetis mencapai Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. "Biaya di awal memang lebih mahal untuk rumput sintetis dibandingkan rumput natural. Namun, untuk perawatan jauh lebih mudah dan murah untuk rumput sintetis," ucapnya.
Sejumlah langkah dilakukan Delta Prima untuk mengedukasi penggunaan rumput sintetis. Antara lain, dengan melakukan kegiatan Public Relations lewat pendekatan ke media-media nasional, termasuk media olahraga dan lifestyle. Delta Prima juga akan melakukan pendekatan ke kalangan arsitek, sebagai influencer dalam hal pembelian rumput sintetis untuk kebutuhan landscap.
"Sampai saat ini, pasar terbesar kami masih segmen futsal. Sementara untuk sepak bola, kami baru menangani lapangan sepak bola di Universitas Indonesia dan lapangan Progresif Football Bandung. Adapun untuk segmen landscap, kami baru mulai setengah tahun lalu," tutur Aldrey, yang menyebutkan bahwa produk Delta Prima juga sudah masuk ke sejumlah toko bangunan tradisional guna menyasar segmen ritel--yang kini masih berkontribusi 30% terhadap total pendapatan Delta Prima.