Jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di HongKong terhitung sangat signifikan. Dari total pekerja asing di HongKong yang jumlahnya mencapai 380 ribu, hampir separuhnya atau 165 ribu adalah tenaga kerja asal Indonesia. Demikian dituturkan Dr. Law Chi-Kwong, Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan HongKong pada Januari ini (21/1) di Jakarta.
Demi memperkuat kerja sama antara HongKong dan Indonesia, pemerintah HongKong melalui Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan HongKong berinisiatif untuk melakukan kunjungan ke Indonesia. "Objektif dari kunjungan kerja ini adalah untuk bertukar pandangan dan memperkuat kerja sama antar dua negara dalam upaya meningkatkan perlindungan pekerha rumah tangga Indonesia di HongKong," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, menurut Dr. Law, ia bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Hanif Dhakiri dan perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), serta asosiasi agen tenaga kerja. Pada pertemuan tersebut, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, turut diundang.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada kesempatan kunjungan ke Indonesia, ia juga akan mengunjungi pusat pelatihan untuk tenaga kerja asing. "Selama ini, pekerja Indonesia di HongKong memang tidak harus memiliki kualifikasi tertentu. Namun, mereka akan menerima pelatihan khusus sesuai dengan jenis pekerjaan pada saat mereka tiba di HongKong," katanya.
Diakui Dr. Law, pekerja Indonesia di HongKong terkenal jujur dan sangat membantu. Terutama, bagi warga HongKong yang banyak berasal dari kalangan orangtua yang berusia di atas 50-60 tahun. "Untuk itu, kami sangat concern dengan perlindungan serta kesejahteraan pekerja rumah tangga Indonesia di HongKong," pungkasnya.
