Perjalanan ke luar negeri, barang-barang mewah, hingga aneka diskon menarik mungkin apresiasi yang sudah biasa diterima oleh para pelanggan setia. Namun, bagaimana jika apresiasi perusahaan terhadap pelanggan loyal berwujud acara talkshow yang menghadirkan para pakar? Tentu jarang sekali dilakukan oleh perusahaan otomotif.
Adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia, memilih menggelar talkshow sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan loyal mereka. Sejatinya, loyalty program tersebut sekaligus juga sebagai upaya KTB menjalankan perannya sebagai Customer’s Business Consultant.
Talkshow bertajuk “Peluang dan Tantangan Bisnis 2016” digelar pada akhir April lalu di Hotel Shangri-La, Surabaya. Acara itu rutin diselenggarakan oleh KTB sebagai bentuk apresiasi dan support kepada para pengusaha yang merupakan pelanggan setia Mitsubishi Fuso.
Kali ini, penyampaian materi diberikan langsung oleh Faisal Basri, seorang peneliti, pengamat ekonomi, dan politik asal Indonesia yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Beliau menyampaikan materi yang terbagi menjadi tujuh pembahasan yang secara garis besar membahas mengenai tantangan bisnis di 2016 yang dipengaruhi oleh keadaan politik, perekonomian global yang belum stabil, pertumbuhan ekonomi yang melambat sehingga berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, perubahan kondisi ekonomi pasca jatuhnya harga minyak, dan ketahanan ekonomi Indonesia.
Duljatmono, Direktur Marketing Divisi Pemasaran MFTBC - KTB, mengatakan, akan berjuang bersama dengan senantiasa mendampingi para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya melalui penyediaan produk berkualitas serta layanan purna jual kepada konsumen. “Kami terus berinovasi dalam layanan purna jual yang menawarkan konsep Zero Down Time, yaitu layanan service kendaraan tanpa mengganggu jam operasional kendaraan. Hal tersebut didukung oleh program unggulan Mitsubishi Fuso seperti Truck Center, Mobile Workshop, dan Parts Depo untuk memberikan layanan Non-Stop kepada para pengusaha,” tutup Duljatmono.