MIX.co.id - Surat Berharga Negara (SBN), sukuk ritel SR018, segera hadir sebagai sukuk ritel pertama di tahun 2023 ini. SR018 akan dibuka dengan masa penawaran 3-29 Maret 2023.
SR018 hadir sebagai alternatif investasi untuk mencapai tujuan keuangan dengan cara yang aman dan menguntungkan, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN.
Dituturkan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah, sukuk tradable dan sangat aman, karena pembayaran pokok dan imbalannya dijamin undang-undang.
Selain itu, SR018 sesuai dengan prinsip syariah dan sudah memperoleh opini syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sehingga investor yang concern terhadap shariah compliance tidak perlu khawatir.
SR018 akan diterbitkan dalam dua tipe, yakni SR018-T3 (tenor tiga tahun) dan SR018-T5 (tenor lima tahun). Meski memiliki jatuh tempo, namun SR018 bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder terhitung 11 Juli 2023 mengikuti harga pasar.
Diungkapkam Head of Research & Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto, pembelian di SR018 dapat dilakukan mulai Rp 1 juta, dengan maksimal Rp 5 miliar untuk tenor 3 tahun dan Rp 10 miliar untuk tenor 5 tahun.
Lebih jauh ia menjelaskan, pemerintah juga memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin mendapatkan instrumen itu. Investor dapat melakukan pembelian SR018 secara online melalui mitra maupun sub mitra distribusi pemerintah, salah satunya melalui Moduit.
Sesuai visi Moduit "Semua Orang Berhak Sejahtera", lanjut Manuel, Moduit turut membantu perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan ekosistem dan kekuatan digital.
“Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak investor berinvestasi di obligasi dan reksa dana. Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di obligasi dan reksa dana, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama meraih keuntungan,” ungkap Manuel.
Dia menegaskan, Moduit juga berkomitmen memberikan edukasi kepada masyarakat terkait ragam pilihan investasi, khususnya Surat Berharga Negara.