Perayaan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap bulan Oktober dimanfaatkan Pigeon untuk meluncurkan botol terbarunya, botol bermotif batik. Sebelumnya, Pigeon telah berkontribusi dalam melestarikan budaya batik dengan merilis produk botol motif batik sejak 2014. Selain itu, Pigeon juga mempersembahkan kain batik cap bermotif kupu-kupu dan bangau di 2016 dan batik tulis bermotif kupu-kupu parang pada 2017.
Tahun ini, Pigeon kembali berkolaborasi dengan Designer Batik berbakat, Iwet Ramadhan, untuk memperkenalkan botol motif Batik terbaru dengan karakter Phoenix (Lok Can) dan Sulur (Rumput). Kolaborasi keduanya didasari atas kesamaan prinsip antara Pigeon dan Iwet Ramadhan dalam mengembangkan produk yang berkualitas serta dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Selain produk botol motif Batik terbaru, tahun ini Pigeon juga meluncurkan feeding set (peralatan makan bayi) motif Batik merak, kupu-kupu dan bangau karya Iwet Ramadhan, dan juga kain batik tulis bermotif Phoenix yang merupakan hasil membatik dari ibu-ibu Rusunawa Pulo Gebang Timur binaan Iwet Ramadhan dan kain gendongan batik tulis bermotif Phoenix.
Dijelaskan Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division Pigeon, untuk mengedukasi para generasi muda mengenai Batik, tahun ini, Pigeon menggelar Workshop Membatik bersama Iwet Ramadhan di Rumah Batik Winotosastro, Yogyakarta, yang telah berlangsung pada 31 Agustus 2019. Para peserta adalah generasi muda berusia 16 – 25 tahun sebanyak 30 orang. "Pada kegiatan workshop membatik ini, para peserta diajarkan proses membatik secara langsung yang bertujuan agar budaya Batik dapat diteruskan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa," ucapnya.
Dalam rangkaian peluncuran produk baru tersebut, Pigeon juga menggelar Pameran Batik Pigeon. Melalui pameran itu, pengunjung dapat menikmati rangkaian kegiatan yang dipersembahkan Pigeon sekaligus menambah informasi tentang Batik.
"Sebagai bentuk peduli Pigeon terhadap anak-anak yang kurang beruntung, Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol motif Batik terbaru kepada dua Yayasan, yaitu Yayasan Sekar Mlati senilai Rp 50 juta dan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) senilai Rp 100 juta," tutupnya.