Categories: News Trend

Upaya RFB Meningkatkan Literasi Investasi

Tak banyak publik yang paham akan investasi berupa saham atau perdagangan berjangka komoditi (PBK). Bahkan, bisa jadi tingkat kesadaran atau awareness masyarakat Indonesia akan investasi jenis tersebut masih rendah. Oleh karena itu, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang PBK, merasa perlu untuk melakukan edukasi terkait Literasi Investasi.

Pada awal Oktober 2017 ini, RFB bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi tentang industri PBK bertajuk Future Trading Learning Center. Edukasi digelar di lima kota seperti Pekanbaru, Semarang, Medan, Palembang, dan Surabaya mulai Agustus hingga November 2017.

Rangkaian kegiatan edukasi antara lain dalam bentuk media workshop dan lomba penulisan jurnalistik industri PBK dengan menggandeng Mayong S Laksono sebagai salah satu juri. Sementara itu, program edukasi yang digelar dii Medan juga menggandeng dunia pendidikan yakni Universitas Sumatera Utara (USU).

Dikatakan Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Objektif dari pogram Future Trading Learning Center (FTLC) adalah untuk memberikan pemahaman sejak dini mengenai industri PBK serta menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang siap dan berkualitas, serta menjadi calon investor masa depan dalam industri PBK.

“Kami sebagai pelaku di industri PBK dan anggota dari BBJ dan KBI merasa perlu bersama-sama mengembalikan citra positif industri ini dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi, yang dimulai dari rekan-rekan media sebagai penyampai informasi yang tepat dengan keterjangkauan yang luas,” katanya..

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa selama ini masyarakat masih awam dengan jenis investasi ini, karena pada umumnya investasi yang dikenal hanya saham, obligasi, reksadana, deposito dan sebagainya. “Tambahan, ada citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang, seperti maraknya penipuan berkedok investasi PBK serta tingginya transaksi ilegal di Indonesia,” pungkasnya.

Saat ini, ungkapnya, pihak Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama OJK, Kepolisian, Kejaksaan, Kemenkeu, Kemenkominfo, BI, dan PPATK berkoordinasi dengan membentuk satgas untuk menjaring investasi bodong maupun memblokir situs internet pialang ilegal dan pialang lokal yang telah dicabut izinnya.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menyatakan bahwa saat ini dinamika industri Perdagangan Berjangka Komoditi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dan memberi kontribusi bagi perekonomian Indonesia. “Artinya, para pelaku pasar perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang konsisten, intensif, dan ekstensif bagi masyarakat umum dan sivitas akademika agar potensi dapat terealisasi, tentunya dengan dukungan Pemerintah.

“Perlu ditekankan bahwa industri perdagangan berjangka komoditi yang kini ada dan beroperasi di bawah regulasi yang jelas, tentunya lebih aman dari risiko penipuan berkedok investasi yang cukup sering kita dengar,” ucap Paulus.

Sementara itu, PLT Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi menandaskan bahwa selain perlunya pengetahuan mengenai cara berinvestasi yang tepat, nasabah juga berhak mendapatkan keterbukaan informasi atas setiap transaksi yang dilakukannya.

“Dalam mewujudkan komitmen transparansi bagi nasabah, sejak 2015 KBI bekerja sama dengan JFX serta dengan dukungan Bappebti telah meluncurkan Sistem Informasi Transaksi Nasabah (SITNa) yang memungkinkan nasabah untuk memonitor hasil transaksinya secara real time dari waktu ke waktu,” terang Fajar.

Sonya Kadarmanik, Kepala Cabang Rifan Medan, menyambut baik langkah edukasi bersama itu. “Sejak mulai beroperasi dari 2007, jumlah investor RIFAN di Medan terus mengalami pertumbuhan. Saat ini jumlah nasabah mencapai di atas 2000 yang tersebar di wilayah Sumatera Utara. Target kami tahun ini dapat menambah 200 nasabah baru,” patok Sonya.

Teddy menambahkan bahwa secara keseluruhan target volume transaksi SPA dan komoditi RFB sebesar 500.000 lot di akhir tahun 2017 dan sampai semester 1 2017, volume transaksi sudah mencapai 47% dari target.

Dwi Wulandari

Recent Posts

Begini Upaya Zurich dan PJI Persiapkan Generasi Muda Memasuki Dunia Bisnis

MIX.co.id - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar ‘Regional Student…

3 hours ago

Pentingnya Mengukur Efektivitas Kampanye Brand di Media Luar Griya

MIX.co.id - Laporan Statista mengungkapkan, belanja iklan Media Luar Griya atau Out-of-Home (MLG/OOH) di Asia…

11 hours ago

Tecno Spark 20 Pro+ Raih Penghargaan Platinum di “MUSE Design Award 2024”

MIX.co.id - Usai diluncurkan pada Februari 2024 lalu, Tecno Spark 20 Pro+ yang merupakan salah…

1 day ago

Airscream UK Hadir di JIVE Expo 2024, Ajak Pengunjung ‘Scream Out Load’

MIX.co.id – Airscream UK, merek vape atau rokok elektrik asal Briston, Inggris, semakin agresif meningkatkan…

2 days ago

KGSB Kembali Gelar Pelatihan Psychological First Aid Batch II

MIX.co.id - Merujuk survey yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 lalu, 1…

2 days ago

Foot Locker Gandeng IBL dan Umumkan Tiga Brand Ambassador

Brand Marketing Senior Manager Foot Locker Indonesia Vitra Widinanda, memberikan keterangan pers saat mengumumkan Brand…

3 days ago