Swiss-Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia) merilis naskah kebijakan bertajuk "Advancing Indonesia 4.0: An Opportunity for Transformation" pada hari ini (27/2) di Jakarta. Naskah tersebut berisikan ide konstruktif yang bertujuan untuk menggali dan menelusuri potensi ekonomi antara Indonesia dan Swiss.
Sejatinya, Naskah Kebijakan Advancing Indonesia 4.0: An Opportunity for Transformation sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata kepada pemerintah Indonesia dalam upaya mempermudah izin usaha dan investasi serta memaksimalkan I-EFTA CEPA yang sudah ditandatangani dan dalam proses ratifikasi.
Dalam rangkaian peluncuran tersebut digelar forum diskusi publik. Kegiatan yang digagas SwissCham Indonesia menandai dialog terbuka pertama yang dihelat SwissCham guna meningkatkan hubungan bilateral antara Swiss dan Indonesia melalui bidang perdagangan dan investasi. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan transformasi industri di Indonesia dengan menyuarakan gagasan untuk memperkuat hubungan bilateral dan bisnis antara dua negara.
Diungkapkan Ketua SwissCham Indonesia Luthfi Mardiansyah, “SwissCham Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan Swiss dan Indonesia di bidang perdagangan dan investasi, serta mempromosikan kerja sama melalui dialog kolaboratif dan advokasi, maupun melalui acara-acara jejaring sosial dan bisnis. Tujuannya, untuk mendukung kebutuhan para anggotanya yang berbentuk korporasi, usaha kecil menengah (UKM) maupun individu."
Kegiatan diskusi dan peluncuran naskah kebijakan ini, menurutnya, merupakan bentuk komitmen serta dukungan SwissCham Indonesia terhadap pemerintah dalam merealisasikan pembangunan yang berkelanjutan melalui penandatanganan I-EFTA CEPA. Ini juga sebagai upaya dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dan menciptakan iklim investasi yang sehat,” tegas Luthfi.
Naskah kebijakan tersebut berisi masukan konstruktif terkait langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi di sektor yang menjadi prioritas melalui policy framework, peta jalan industri, peningkatan daya saing, percepatan perbaikan proses, serta prosedur dan dialog konstruktif dan kolaboratif.
Dalam kerja sama teknis dengan Indonesia, Swiss telah dilibatkan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan kejuruan sejak awal tahun 1970-an. Hal ini menghasilkan pengakuan positif dari para mitra pemerintah maupun publik.