Meski baru dirilis resmi di tiga negara--Amerika, Selandia Baru, dan Australia--game yang tengah happening "Pokemon Go" sudah banyak dimainkan oleh para gamers di Tanah Air. Mulai dari kalangan artis seperti Dennis Adhiswara, hingga kalangan jurnalis dan anak sekolah bahkan mengaku keranjingan Pokemon Go.
"Cuma #PokemonGo yang bisa bikin saya malem-malem begini ke masjid terdekat," posting Dennis untuk melengkapi foto yang diunggahnya di akun instagramnya pada Senin 11 Juli 2016.
Tak hanya Dennis, Lia, jurnalis di sebuah majalah bisnis, juga mengaku penasaran dengan Pokemon Go. "Main Pokemon Go itu sebenarnya kayak perpaduan jalan-jalan sama olahraga. Kalau orang yang suka jalan dan olahraga seperti saya, pasti senang main games ini. Sebab, untuk hunting atau berburu monster Pokemon, kita tidak bisa duduk manis di rumah. Menariknya, kita bisa menemui tempat-tempat baru yang belum pernah kita tahu sebelumnya saat kita hunting monster Pokemon," kata Lia, yang mengaku meminjam permainan Pokemon Go dari adiknya.
Sayangnya, aku Lia, karena jumlah yang main banyak dan kapasitas server belum memadai untuk menampung para gamers yang kecanduan, seringkali ia mengalami bug atau error. "Tapi, karena permainannya asyik, saya gak kapok main lagi meski suka ngalamin down (server--red). Bahkan, untuk mainin games ini butuh smartphone dengan spec yang tinggi karena benar-benar menguras baterai dan harus menggunakan teknologi AR (Augmented Reality)," aku Lia.
Lain lagi dengan Farras, siswa SMU di Depok, yang mengaku harus rela meminjam ponsel temannya untuk bisa bermain Pokemon Go. "Saya sampai kayak orang gila nyari Pokemon kemana-mana. Satu jam main, saya cuma dapat tiga Pokemon," ceritanya.
Pokemon Go sejatinya merupakan game menangkap monster Pokemon, yang dikembangkan oleh Pokemon Company dan Nintendo, bersama dengan perusahaan spin off Google, Niantic. Game Pokemon Go menggunakan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. Pokemon disajikan secara augmented reality (AR).
Demam Pokemon Go rupanya dijadikan peluang baru bagi para pebsinis di Indonesia. Go-Jek misalnya, langsung menangkap hal itu sebagai ceruk market baru. Sebagai perusahaan berbasis online, Go-Jek langsung menawarkan layanan mencari Pokemon.
Melalui akun twitternya, Go-Jek menginformasikan kepada gamers yang ingin mencari pokemon bisa menggunakan layanan Go-Jek. "Mau cari Pokemon? GOJEKinaja," demikian kicauan Go-Jek lewat akun resminya. Alhasil, postingan tersebut menuai respon positif dari para netizen.