Kolaborasi dan komunikasi menjadi kunci bagi penanganan sampah di Indonesia. Inilah yang diyakini PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change). Untuk itu, dalam mendukung pengelolaan sampah sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, Waste4Change menggelar program “Appreciation Day” pada pertengahan Desember ini (17/12).
Objektif dari program “Appreciation Day” adalah untuk menjalin komunikasi dan sinergi yang kuat antara Waste4Change dan para stakeholder dari pemerintahan di bidang terkait, swasta, perorangan, dan media dalam hal perubahan pengelolaan sampah.
Program “Appreciation Day” dikemas dalam format diskusi media bersama Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar; Direktur Sanitasi dan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Ir. Prasetyo, M.Eng.; Jurnalis Indonesia, Andini W. Effendi; dan Managing Director Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano.
Pada kesempatan diskusi itu, dikupas secara mendalam mengenai manajemen pengelolaan sampah yang menyoroti tentang pentingnya membangun pendekatan Kolaborasi dan Komunikasi untuk mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Februari 2019, saat ini Indonesia menghasilkan 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% diangkut dan ditimbun ke tempat pembuangan akhir (TPA), 10% didaur ulang, sedangkan 30% sisanya tidak terkelola dan mencemari lingkungan. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki target kapasitas pengelolaan sampah mencapai 100%, sementara persentase pemilahan sampah oleh masyarakat dapat mencapai 50% pada 2025.
Novrizal menegaskan, “Permasalahan sampah membutuhkan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, baik konsumen, masyarakat, pemerintah, dan industri. Pemerintah mendorong upaya edukasi serta sosialisasi terhadap kelestarian lingkungan kepada berbagai pihak agar dapat terwujud pengelolaan sampah yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.”
Sementara itu, Ir. Prasetyo mengatakan, “Pengelolaan sampah melalui penyediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu fokus kami. Sejak tahun 2018, kami bekerja sama dengan Waste4Change untuk melakukan pendampingan pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS3R di beberapa daerah. Selain itu, TPS3R pada area kawasan kantor pusat Kementerian PUPR pun sudah dikelola bersama Waste4Change.”
Dalam rangkaian kegiatan ini, Waste4Change memberikan apresiasi bagi 48 institusi yang berasal dari sektor swasta maupun pemerintahan, dan 10 media, yang selama ini sudah mendukung pengelolaan sampah bertanggung jawab di Indonesia.
Apresiasi kepada institusi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori Responsible Waste Management yang diberikan kepada institusi yang telah melakukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dan kategori Zero Waste to Landfill yang diberikan kepada institusi yang telah melakukan upaya pengurangan sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA). Ada juga kategori Extended Producer Responsibility, yang diberikan kepada brand yang melakukan pertanggungjawaban terhadap sampah dari pelanggannya.
“Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada 10 media yang dianggap oleh Waste4Change paling banyak mengulas isu pengelolaan sampah di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Melalui acara ini, Waste4Change berharap sinergi dan peran dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta, masyarakat, dan media) dapat mendukung dan meningkatkan upaya penyelesaian pengelolaan sampah secara bertanggung jawab bersama-sama,” tutur Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change.