MIX.co.id - Young Living, pemimpin industri essential oil dunia, memutuskan untuk tetap konsisten menawarkan produknya di Indonesia sekaligus mengedukasi tentang manfaat essential oil yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Dituturkan Ksatrio Yudho Sampurno, General Manager Young Living Indonesia, keberhasilan Young Living menjadi pemimpin produk essential oil di Indonesia berkat kualitas kemurnian yang terjamin serta pendekatan bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
“Kualitas selalu menjadi perhatian utama kami di Young Living, karena hanya essential oil yang 100% murni yang akan memberikan manfaat terbaik. Selain itu, kami juga bangga memiliki rangkaian essential oil serta produk alami berbasis essential oil paling lengkap di Indonesia. Inilah yang menjadikan kami pilihan konsumen Indonesia, karena kami memiliki solusi alami untuk berbagai kebutuhan,” ungkap Yudho.
Lebih jauh ia menerangkan, Young Living menghadirkan produk eksklusif untuk masyarakat Indonesia, yaitu Kawung Travel Diffuser, yang merupakan travel diffuser pertama dan satu-satunya dari Young Living Indonesia yang menampilkan desain minimalis motif batik Kawung dari Yogyakarta.
Young Living Indonesia merancang inovasi portable diffuser nirkabel ini karena melihat aktivitas masyarakat yang berangsur mulai kembali tinggi, sehingga travel diffuser ini sangat cocok digunakan di mobil untuk menemani perjalanan dengan nyaman atau saat beraktivitas di luar rumah.
Dian Ika Wijayanti, Brand & Product Marketing Young Living Indonesia, menuturkan bahwa Kawung Travel Diffuser merupakan diffuser eksklusif yang hanya akan tersedia di Indonesia dalam jumlah terbatas. Kawung Travel Diffuser akan resmi dijual mulai 1 Desember 2022 dengan harga Rp 670.000.
“Dengan Kawung Travel Diffuser, kami tak hanya membuktikan komitmen untuk mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia. Tapi, kami juga turut memberikan perhatian kami akan pelestarian batik. Young Living akan menyisihkan sebagian hasil dari penjualan Kawung Travel Diffuser untuk mendukung proyek pembuatan 1.000 batik yang digagas oleh seorang pegiat batik bernama Budi Harry dari Rumah Batik Palbatu,” papar Dian.