MIX.co.id – Di Indonesia, ratusan juta orang menonton YouTube setiap hari. Mereka membuka YouTube untuk menonton konten terbaik dan yang relevan dengan kebutuhannya, serta terhubung dengan komunitas yang memiliki minat sama.
Hasil survei terbaru dari Kantar dan Ipsos menemukan bahwa YouTube merupakan layanan video yang paling banyak ditonton dan disukai Gen Z Indonesia.
Regional Director, YouTube Asia-Pacific Ajay Vidyasagar mengutarakan, generasi Z (Gen Z) Indonesia, yang sejak lahir sudah akrab dengan smartphone dan koneksi internet sepanjang waktu, menunjukkan antusiasme sangat besar untuk menggunakan YouTube.
Pihaknya melihat pertumbuhan dan minat yang luar biasa GenZ terhadap YouTube. “Dari penjelajahan topik hingga pendalaman, baik sendirian maupun bersama orang lain, YouTube adalah satu-satunya platform yang memiliki kelengkapan dan kedalaman konten di satu tempat,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/10).
YouTube memungkinkan Gen Z mengakses berbagai jenis konten, baik itu konten pendek, panjang, maupun livestream. YouTube juga dianggap memiliki koleksi konten paling lengkap dan mendalam, sehingga mereka dapat menggali topik yang mereka sukai secara lebih mendalam dan memanfaatkan waktu secara lebih efektif dibandingkan dengan platform video lain.
Hasil survei juga menemukan bahwa Gen Z Indonesia mengonsumsi berbagai format video yang berbeda saat menonton. Mereka menghabiskan maksimal 24% dari waktu menonton untuk mengonsumsi satu format.
“Namun, kami juga menemukan adanya peningkatan jumlah orang Indonesia yang menonton video pendek, dan 90% dari total responden Gen Z mengaku menggunakan YouTube Shorts,” lanjut Ajay.
Terkait dengan iklan yang dipadukan dengan konten video di YouTube, sebanyak 84% penonton YouTube di Indonesia percaya dengan iklan yang tayang di video YouTube. Bahkan, 80% penonton YouTube mengatakan bahwa video iklan di platform ini membantu mereka mengambil keputusan saat akan melakukan pembelian.
“Dengan mayoritas populasi berada di usia 15 – 64 tahun, brand tidak hanya harus hadir di tempat dan waktu yang tepat bagi audiens, tetapi juga harus mampu menggunakan berbagai alat untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil bisnis yang nyata,” timpal Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
Artinya, menurut Randy, mereka perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai, mengingat brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20% lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja.
Dalam rangka membantu brand terus hadir di tempat yang tepat bagi audiens dan mencapai hasil bisnis, YouTube memperkenalkan beberapa solusi berteknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) AI yang dapat digunakan untuk mengefisienkan bisnis secara signifikan, meningkatkan Return of Investement (ROI), dan membuka lebih banyak peluang.
Solusi tersebut antara lain Flip & Trim (fitur...