UKURAN KEBERHASILAN
Ukuran keberhasilan sebuah merek dalam menciptakan realisme pengalaman, terutama melalui penggunaan teknologi seperti augmented reality (AR), dapat diukur melalui berbagai indikator yang berkaitan dengan keterlibatan pelanggan, kepuasan, dan hasil bisnis. Berikut adalah beberapa ukuran utama:
Tingkat Keterlibatan Pelanggan: Merek yang berhasil menciptakan realisme pengalaman biasanya mengalami peningkatan keterlibatan pelanggan. Ini bisa diukur melalui metrik seperti waktu yang dihabiskan pelanggan dengan AR, interaksi dalam aplikasi, dan frekuensi penggunaan fitur AR.
Tingkat Konversi Penjualan: Peningkatan dalam realisme pengalaman seringkali berdampak langsung pada tingkat konversi penjualan. Merek dapat mengukur efektivitas AR dengan melihat peningkatan penjualan produk yang ditampilkan melalui teknologi AR dibandingkan dengan cara tradisional.
Pengurangan Tingkat Retur: Dalam retail, terutama fashion, penggunaan AR untuk mencoba produk secara virtual bisa mengurangi tingkat retur karena pembeli merasa lebih yakin dengan keputusan pembelian mereka.
Feedback dan Ulasan Pelanggan: Keberhasilan realisme pengalaman juga bisa dinilai dari feedback positif dan ulasan pelanggan. Keaslian dan kepuasan pengalaman yang ditingkatkan akan tercermin dalam ulasan dan rating yang lebih baik.
Peningkatan Loyalitas Pelanggan: Merek yang mampu menciptakan pengalaman belanja yang memuaskan dan realistis melalui AR sering kali melihat peningkatan dalam loyalitas pelanggan, yang bisa diukur melalui tingkat retensi pelanggan dan frekuensi pembelian ulang.
Dampak Terhadap Kesadaran Merek: Realisme pengalaman yang tinggi dapat meningkatkan kesadaran dan persepsi positif terhadap merek. Ini bisa diukur melalui studi kesadaran merek sebelum dan sesudah implementasi AR.
Pengukuran ROI: Menghitung return on investment (ROI) dari teknologi AR, dengan melihat biaya implementasi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh, seperti peningkatan penjualan, penghematan biaya, atau peningkatan nilai merek.
Analisis Big Data: Merek dapat menggunakan data analitik untuk mengukur bagaimana penggunaan AR mempengaruhi perilaku pelanggan secara keseluruhan. Analisis ini bisa mencakup data demografis, perilaku pembelian, dan cara interaksi dengan AR.
Dengan mengukur aspek-aspek ini, sebuah merek dapat menilai seberapa sukses mereka dalam menciptakan realisme pengalaman dan sejauh mana teknologi ini membantu mereka mencapai tujuan bisnis mereka.
REFERENSI
Chahal, H., & Sharma, A. (2024). Augmented Reality, Omnichannel Integration and Behavioral Intentions in Indian Fashion Retail Sector: Role of Realism of Experience. Journal of Services Research, 23(2), 61-101. https://www.proquest.com/scholarly-journals/augmented-reality-omnichannel-integration/docview/3054517222/se-2
Page: 1 2 3 4Lihat Semua
Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri), Utusan Khusus Presiden/Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia…
MIX.co.id - Sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan umat, terutama para khadimatul masjid di Indonesia, Aqua…
MIX.co.id – Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar tahun 2023 menyebutkan, persoalan…
MIX.co.id - Telkomsel kembali mengapresiasi para pelanggannya dengan menggelar loyalty program "Telkomsel Poin Gembira". Program…
MIX.co.id - Kementerian Kesehatan RI mencatat telah terjadi peningkatan kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada…
MIX.co.id - Liga basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DBL with Kopi Good Day 2024…