Boyong 80 Perusahaan ke Indonesia, Industri Apa saja yang Diincar Taiwan?

TAITRA 1

Di pasar Asia Tenggara, Indonesia memang menjadi “bunga” bagi negara tetangga. Jumlah penduduk yang menyentuh 250 juta, daya beli konsumen yang cukup tinggi, hingga pertumbuhan ekonomi yang terhitung menjanjikan—meski tahun ini mengalami kelesuan akibat krisis ekonomi dunia—menjadi pemicu bagi perusahaan mancanegara untuk mencicipi pasar Indonesia.

Tanpa terkecuali Taiwan. Tahun 2015 ini, Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) kembali memboyong 80 perusahaan asal Taiwan ke Indonesia lewat event “Taiwan Trade Meeting”. Event yang digelar pada hari ini (31/8), mempertemukan 80 perusahaan asal Taiwan dengan mitra potensial dari Indonesia. Tak kurang dari 300 peserta yang berasal dari komunitas bisnis Indonesia dipastikan akan menghadiri event “Taiwan Trade Meeting”.

Dari 80 perusahaan yang diboyong, pada event “Taiwan Trade Meeting” yang digelar di ballroom Pullman Hotel Central Park, Jakarta, mereka akan memamerkan beragam produk yang memang sudah terkenal dan terpercaya di Taiwan. Mulai dari baby product, beauty product, electrical product, food & beverage & packaging, franchise & chain store, green energy (LED), IT & communication, medical & healthy products, motorcycle part & car accessories, security system & products, sport & leisure products, dan sebagainya.

Salah satu perusahaan yang ikut serta diboyong TAITRA adalah Interlink Enterprise—produsen yang memproduksi perabot rumah tangga maupun alat tulis dari plastik. Perusahaan yang sudah banyak mengekspor produknya ke Eropa, Jepang, dan Korea itu, rupanya sudah memiliki klien dari Indonesia. Di antaranya dari Grup Kawan Lama untuk ritel Ace Hardware dan Office 1 Super Store.

“Sejak tahun 2009, sebenarnya kami sudah memasok untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia. Mulai dari perusahaan kecil, hingga perusahaan besar seperti Ace Hardware dan Office 1 Super Store. Item produk yang dipasok ke Indonesia antara lain produk stationary (alat tulis-red),” ungkap Lucy Chan, General Manager Interlink Enterprise, yang mengaku berjumpa dengan pihak Ace Hardware lewat pameran internasional yang diselenggarakan di luar negeri.

Diakui Lucy, Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk kawasan Asia Tenggara. Selain jumlah penduduknya yang besar, daya beli dan pertumbuhan ekonominya juga bagus. Hal itu dibuktikan dengan transaksi per tahun yang berhasil telah diraih Interlink selama memasok untuk pasar Indonesia.

“Rata-rata per tahun, kami berhasil memperoleh pendapatan US$ 10-20 ribu. Tiap tahunnya, untuk pasar Indonesia, kami bisa tumbuh 5-10%. Oleh karena itu, kami menganggap pasar Indonesia adalah pasar yang penting. Pada kesempatan ini, kami juga tengah mencari mitra distributor untuk melakukan penetrasi market di Indonesia,” ungkap Lucy, yang menargetkan tahun ini, di tengah eknomi yang sedang lesu, bisa memperoleh pertumbuhan 10% untuk pasar Indonesia adalah pencapaian yang bagus.

Hal senada diamini Jackson, General Manager FLYLINK Corporation—perusahaan pemegang franchise jaringan resto WaffleWaffle! asal Taiwan. “Indonesia merupakan salah satu pasar yang menjanjikan di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kami mengikuti event ini. Ke depan, kami juga akan ke Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam,” kata Jackson.

Mencoba peruntungan dengan bertarung di industri resto cepat saji, WaffleWaffle! Menawarkan menu berbahan utama waffle. “Ada dua tipe gerai yang kami tawarkan, yakni gerai take away dan dine in. Untuk gerai take away, di luar dari bahan baku dan tempat, biayanya untuk franchise selama lima tahun mencapai US$ 30 ribu. Sedangkan untuk gerai dine in, di luar bahan baku dan tempat, investasinya mencapai US$ 40 ribu,” terang Jackson.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)