Sejak diluncurkan pada tahun 2012, GrabTaxi kini telah berevolusi dari aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, GrabTaxi menawarkan layanan taksi (GrabTaxi), layanan penyewaan kendaraan pribadi (GrabCar), ojek (GrabBike), carpooling (GrabHitch), dan layanan pemesanan kurir (GrabExpress).
Dengan aneka layanan itu, GrabTaxi kini memiliki lebih dari 200.000 pengemudi dan aplikasinya sudah diunduh di lebih dari 11 juta perangkat. Istimewanya, sejak pertengahan tahun 2015, GrabTaxi mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah tumpangan. Antara lain, pertumbuhan sebesar 35 persen per bulannya untuk layanan GrabCar dan 75 persen untuk layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara.
Evolusi sekaligus pertumbuhan yang pesat menjadi alasan GrabTaxi melakukan re-branding. Pada siaran pers yang diterima MIX hari ini (28/1), GrabTaxi resmi berganti nama menjadi Grab. Seiring dengan rebranding itu, logo baru pun dihadirkan.
“Kami telah tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Saat ini, kami bukan lagi sekadar aplikasi pemesanan taksi. Merek baru ini, Grab, merupakan evolusi penting yang mewakili tujuan kami untuk memberikan layanan yang melebihi ekspektasi pelanggan kami. Kami tidak hanya menyediakan layanan transportasi untuk penumpang kami. Kami membantu menghemat waktu mereka dan memastikan bahwa mereka berkendara dengan aman,” ujar Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Grab.
Identitas merek baru tersebut, menurut Anthony, mewakili platform layanan on-demand Grab yang tengah bertumbuh untuk melayani industri transportasi secara menyeluruh. “Identitas baru Grab ini juga menekankan komitmen Grab, yaitu menyediakan kebebasan untuk mencapai tempat tujuan dengan aman dan nyaman; kebebasan untuk memilih moda transportasi terbaik; dan kebebasan untuk meraih kehidupan yang layak,” katanya.
Logo baru Grab, dipaparkan Anthony, dirancang dengan kebebasan sebagai intinya. “Dua garis pada logo baru tersebut terinspirasi dari jalan raya, dan mewakili jalan dengan segala kemungkinan yang tak berujung. Logo tersebut merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya, baik penumpang, pengemudi, karyawan, dan masyarakat pada umumnya,” tegasnya.
Dalam rangkaian re-branding tersebut, Grab akan menyelenggarakan Grab Freedom Day di berbagai ibukota di enam negara di mana Grab beroperasi. Pada ajang tersebut, lebih dari seratus Grabber, termasuk tim manajemen, akan menghabiskan satu hari untuk menjadi pengemudi Grab.
“Untuk dapat memberikan layanan yang melebihi ekspektasi pelanggan, kami perlu memahami mereka. Cara apa yang lebih baik, selain menghabiskan hari sebagai pengemudi, dan terlebih lagi untuk tujuan yang baik,” ujar Cheryl Goh, VP Marketing untuk Grab.
Para penumpang yang memesan kendaraan yang dikemudikan oleh para Grabber akan dapat menikmati tumpangan mereka secara gratis, dan nilai tarif dari tumpangan tersebut akan disumbangkan ke berbagai yayasan di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Grab Freedom Day akan digelar di Filipina pada tanggal 29 Januari, di Singapura dan Malaysia pada tanggal 30 Januari, di Vietnam pada tanggal 2 Februari, serta di Indonesia dan Thailand pada tanggal 3 Februari. Pada tanggal 3 Februari 2016 pula, di Indonesia, tepatnya di Jakarta, akan digelar press conference terkait Rebranding GrabTaxi menjadi Grab.